Dosen Poltekkes Jambi Laksanakan Program Pengabdian Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Mitra
1. Foto bersama tim peneliti, mahasiswa, kader, dan Karang Taruna .-ELVINA/JAMBI INDEPENDENT-
Muaro Jambi - Tim Dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Jambi, yang diketuai oleh RD. Mustopa, SKM.MPH dan anggota yakni James Perdinan S., S.Si,. M.Si, dan Ahmad Syartibi.SKM.M.Si, melaksanakan Program Pengabdian masyarakat, melalui program pengembangan Desa Mitra, di Desa Kota Karang, Kecamatan Muaro Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, pada 26 September 2024.
RD. Mustopa, SKM.MPH, saat diwawancarai menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“selain tim peneliti, kegiatan ini juga diikuti oleh 3 orang mahasiswa dari jurusan teknologi laboratorium medis Poltekes Jambi,” kata dia.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah Program Pengembangan Mitra Desa (PPDM), diantaranya berupa edukasi kader dan Karang Taruna tentang penyakit Anemia. Peserta pada kegiatan ini adalah 6 orang kader, 4 orang dari karang taruna, 4 petugas Puskesmas dan 1 orang pegawai desa. Peserta sosialisasi 35 orang lansia dan pra lansia, dengan rata-rata usia 29, termuda 16 tahun, dan tertua 44 tahun.
BACA JUGA:Ulama NU Ajak Semua Pihak Terima Hasil Pilkada 2024
BACA JUGA:Bahlil enggan Komentari Dualisme PMI, Antara Dua Politisi Senior Golkar
“Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan Kader Posyandu dan karangtaruna dalam mengatasi anemia pada pasien paru, meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang anemia, dan meningkatnya capai kesembuhan pasien penyakit saluran pernapasan di Kabupaten Muaro Jambi,” sebutnya.
“Dalam kegiatan ini, Anggota Kader dan Karang taruna dibekali buku saku tentang anemia, dan masyarakat juga diberikan brosur kesehatan tentang anemia,” lanjutnya.
Setelah penyampaian materi dan diskusi kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi terhadap pemahaman peserta terhadap materi menggukan post test. Berdasarkan hasil pre dan post test dikatahui terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang anemia.
“Hasilnya, tingkat pengetahuan peserta meningkat dari sebelum sosialisasi tingkat pengetahuan kurang 47% dan cukup 53%, setelah sosialisasi menjadi cukupnya 34% dan 66% tingkat pengetahuannya baik. Ini membuktikan ada perubahan pengatahuan peserta sebelum dan sesudah pelaksanaan pengabdian masyarakat ini,” jelasnya.
BACA JUGA:42 Persen Warga Jakarta Golput
BACA JUGA:SAH Dukung Program Presiden Prabowo tentang Pembangunan Kesehatan Berbasis Perdesaan
Setelah kegiatan soialisasi dan diskusi, dilanjutkan dengan pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui kondisi Haemoglobin (Hb) untuk mengetahui apakah peserta tergolong anemia atau tidak. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan gula darah dan asam urat.
“Hasilnya, ada 8 peserta (30%) mengalami anemia dan ada 2 (7%) yang kadar gula darahnya tinggi serta ada 12 (44%) asam uratnya lebih dari Normal. Untuk peserta yang memiliki kadar tidak normal ini akan ditindak lanjuti dengan berkunjung ke Puskesmas untuk pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut,” tutupnya.
Jurnal Hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini telah dimuat dalam Jurnal Abdikesmas Poltekkes Kemenkes Palembang, pada 29 September 2024.(eri)