Jejak Prof. Asad Isma, Dari Marbot, Aktivis, Guru Besar, Kini Rektor UIN STS Jambi

Prof Asad Isma Dilantik Jadi Rektor UIN STS Jambi--

Nama Prof. Dr Asad Isma, M.Pd., cukup dikenal luas di tengah masyarakat Provinsi Jambi. Pria kelahiran Muara Indung, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, ini adalah sosok yang berasal dari keluarga yang memiliki serba kemewahan. Hidupnya penuh liku, perjuangan dan juga ujian.

Semasa kuliahnya tahun 1987-1991, dia juga sembari menjadi marbot Masjid Al Hidayah, Kawasan Pasar Keluarga, Sipin, Kota Jambi. Saat menjadi marbot, dia terus mengasah kemampuan dan menimba pengalaman baik di bidang keilmuan, keorganisasian, maupun keagamaan dengan banyak orang  yang dikenalnya. Termasuk di antaranya, salah seorang Guru Besar Universitas Jambi Prof. Dr Amri Amir, yang semasa Prof. Asad Isma menjadi marbot, dia merupakan salah seorang pengurus di masjid tersebut.

Semasa kuliah di IAIN (sebelum alih status menjadi UIN) STS Jambi, Prof. Asad di sela aktivitasnya menjadi seorang marbot, dia setiap hari berjalan kaki dari Kawasan Sipin menuju kampus di Kawasan Telanaipura. Pulang kuliah, dia isi dengan aktivitas mengajar ngaji dari rumah ke rumah agar kebutuhan ekonominya bisa terpenuhi.  
    
Kerja kerasnya selama kuliah membuahkan hasil pada tahun 1994. Dia menjadi salah seorang yang terpilih sebagai dosen. Mulai dari tahun itulah, dia memulai kariernya
sebagai dosen di UIN STS Jambi sejak tahun 1994, semasa UIN STS Jambi masih berstatus Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Dia mengawali karirnya sebagai dosen di Fakultas Ushuluddin, pernah juga menjadi sekretaris Kopertais, sebelum pada akhirnya dipercaya sebagai Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan UIN STS Jambi pada periode sebelumnya di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Suaidi Asyari, M. A., Ph. D. Pada masa menjabat sebagai wakil rektor II itu, Prof. Asad juga berhasil meraih gelar guru besar dengan pengajuan proses yang cukup cepat dari Mendikbudristek karena keahliannya atas bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Insani terhitung 1 Juli 2022.    

BACA JUGA:Jabatan Adalah Amanah, Memajukan UIN STS Jambi Kewajiban

BACA JUGA:Ancam Berhadapan dengan Masyarakat, Jika Stocpile PT SAS Dipaksa Terwujud
    
Pria yang berusia 53 tahun ini menyelesaikan studi S1 di IAIN STS Jambi pada tahun 1987. Dilanjutkan kemudian pada tahun 1996 dia menamatkan kuliah di Universitas Negeri Padang. Lalu tepat pada tahun 2015 dia menyelesaikan studi doktoralnya (S3) di Universitas negeri Jakarta.

Untuk diketahui, selain menjadi dosen, pria yang dikenal ramah bergaul dan humoris ini juga aktif di berbagai organisasi sejak masih menjadi mahasiswa hingga saat ini. Semasa mahasiswa, dia merupakan sempat menjabat Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jambi yakni pada tahun 1992-1996. Lalu dia juga pernah diamanahkan sebagai Ketua Wilayah Gerakan Pemuda Ansor di Provinsi Jambi.

Di samping itu, Prof. Asad Isma juga dikenal sejak lama karena biasa menjadi narasumber di berbagai media massa di Provinsi Jambi, baik itu media cetak, maupun elektronik. Dia seringkali diminta pendapat ilmiahnya oleh wartawan untuk bidang politik maupun sosial di Provinsi Jambi. Beberapa kali juga dia dipercaya sebagai bagian dari tim seleksi penyelenggara Pemilu, baik itu KPU maupun Bawaslu, dan sebagai tim seleksi KPID di Provinsi Jambi. Tak cukup disitu, dia juga dipercaya sebagai dewan riset daerah, pernah terlibat aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Jambi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi, dan kini juga tengah mengemban amanah sebagai Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi.  
 
Di dalam bidang politik, pada masa seorang ASN masih diperkenankan untuk mencalonkan diri, Prof. Asad Isma juga pernah punya catatan atas keikutsertaan di Pilkada di Kabupaten Sarolangun tahun 2011 lalu. Namun nasib berkata lain, dia tidak berhasil terpilih pada pesta demokrasi tersebut. Akhirnya, selepas itu, dia memilih kembali aktif menjadi tenaga pengajar di kampus UIN STS Jambi, hingga akhirnya hari ini, Kamis (28/12), dia dilantik sebagai Rektor UIN STS Jambi.  

BACA JUGA:Pemilu Harus Perkuat Nilai-Nilai Keindonesiaan

BACA JUGA:4 Tahanan Dititip ke Lapas Jambi
 
Di dalam hidupnya, Prof. Asad Isma selalu berprinsip bahwa apabila membawa kebaikan untuk orang banyak, mestilah didahulukan. Baginya, hidup harus terus diperjuangkan.  “Kita harus terus bergerak maju. Jika sesuatu hal kita anggap baik dan membawa manfaat bagi banyak orang, kita upayakan agar itu bisa diraih. Tentunya dengan bersama-sama dengan keterlibatan dan dukungan banyak orang,” ujarnya. (*)  


Tag
Share