2 Kecamatan di Tebo Kembali Diterjang Banjir

--

MUARATEBO – Dua kecamatan di Kabupaten Tebo, kembali dilanda banjir. Hingga Senin 19 Februari 2024 kemarin, sejumlah pemukiman warga terdampak.

Ini setelah, debit air Sungai Batang hari di sana kembali naik, imbas hujan yang terjadi cukup lama. Akibatnya, sejumlah pemukiman warga kembali dilanda banjir.

BACA JUGA:Harga CPO di Jambi Naik Tipis

BACA JUGA:Rumah Warga Rusak Akibat Pembangunan Gedung PT Oscarmas


Intentitas hujan yang cukup tinggi di hulu Sungai Batanghari, dalam sepekan terakhir membuat debit air sungai batanghari kembali naik.

Pantauan harian ini, luapan air Sungai Batanghari mulai merendam ratusan rumah di Kecamatan Sumay dan Tebo Ulu.

Kepala BPBD Tebo Nafri, Junaidi  mengatakan, desa yang terdampak banjir seperti Desa Teriti , Desa Punti Kalo, Desa Teluk Langkap ,Desa Tambun Arang dan Desa Jati Belarik.

Sementara di Tebo Ulu, seperti Desa Pagar Puding dan Desa Jambu.

“Saat ini (kemarin,red) kita memantau korban banjir. Kita juga memberikan bantuan seperti sembako kepada masyarakat, ada 28 kepala keluarga warga,” kata dia.

“Termasuk juga kita memberikan bantuan evakuasi dari rumah nya, seperti ibu hamil mengunakan perahu,” jelasnya.

Lanjutnya, banjir kali ini mencapai dengan ketinggian air bervariasi. Mulai dari 30 cm, hingga 2 meter lebih seperti di Desa Punti Kalo.

“Air Sungai Batanghari meluap mulai Sabtu kemarin sampai hari ini (kemarin,red) air masih kondisi naik dan kita sama-sama berdoa semoga air bisa cepat surut," harapnya.
Lanjut Nafri, pihaknya juga lakukan koordinasi  dengan kades–kades untuk memantau perkembangan air.

“Kami juga menunggu data sejumlah warga yang terdampak banjir, ini banjir yang ke empat dalam beberapa bulan lalu,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Januari lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo mencatat, sebanyak 44 ribu jiwa yang terdampak akibat banjir.

Angka ini merupakan jumlah keseluruhan korban dari banjir yang terjadi dalam kurun waktu tersebut.

Meskipun mayoritas wilayah kondisinya sudah surut, namun BPBD menyebut kondisi saat ini masih darurat.

"Sesuai prediksi BMKG sampai Februari puncak-puncak hujan. Berdasarkan data BMKG itu curah hujan harian di kita itu posisi waspada di posisi sekitar 63 mm per jam," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Tebo, Ahmad Roni kala itu.

Banjir yang terjadi belakangan ini, telah mengakibatkan sebanyak 9 kecamatan yang terdiri dari 63 desa dan 4 kelurahan terendam.

Rony mengatakan, sejumlah fasilitas umum terdampak langsung akibat bencana banjir ini, di antaranya sarana kesehatan, sekolah, masjid dan lahan pertanian.

"Kita belum bisa kalkulasikan karena prosesnya masih berjalan, kita juga masih menunggu dari desa dan nantinya akan ada penanganan pasca bencana," pungkasnya. (wan/zen)
 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan