Gedung DPR di IKN Mulai Dibangun 2025

Kepala Otoritas IKN Bambang Susantono--

JAMBI, KORANJI.COM - Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) mengungkapkan pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di IKN baru akan dimulai tahun depan, 2025.

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Nusantara Bambang Susantono mengatakan pembangunan gedung DPR di IKN tengah dibicarakan dan didesain oleh Kementerian PUPR. Oleh karena itu, pembangunannya baru dimulai tahun depan.

"Kemungkinan pembangunannya mulai tahun tahun depan? Kalau di Jakarta, kalau tidak salah mulai tahun depan nih. Di 2025," ungkapnya di DPR, Senin 18 Maret 2024.

Bambang mengungkapkan pembahasan rapat di DPR, ada usulan bahwa pembangunan gedung DPR paling akhir saja.

BACA JUGA:Menangis Bisa Membatalkan Puasa, Benarkah? Berikut Penjelasannya

BACA JUGA:Simak Baik-baik, Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Berpuasa

"Ya kita lihat nanti kan itu semuanya kan kita ingin agar ada kesatuan. Kapan dari trias politika di sana, yudikatifnya ada, legislatifnya ada, eksekutifnya ada sehingga memang di sana itu berfungsi sebagai buku kota yang menyeluruh," paparnya.

Tahun ini, Badan OIKN meminta tambahan anggaran Rp 3,1 triliun untuk tahun 2024. Tambahan anggaran itu dibutuhkan untuk biaya kesekretariatan hingga menambah sarana dan prasarana di IKN.

"Untuk semua hal ini, kami masih membutuhkan beberapa hal yang tidak termasuk dalam anggaran Rp 400 miliar tadi," kata Bambang.

Dalam paparannya, Otorita IKN memaparkan rincian kebutuhan tambahan biaya tersebut. Sekretariat Otorita IKN misalnya membutuhkan tambahan dana sebanyak Rp 182,8 miliar. Kedeputian Bidang Sarana Prasarana meminta dana tambahan paling besar yakni Rp 2,1 triliun.

BACA JUGA:Golkar Bakal Jadi Kunci Perlindungan Politik jika Prabowo-Gibran Terpilih

BACA JUGA:Jokowi Panggil Sri Mulyani Dan AHY ke Istana, Ada Apa?

Sementara itu, Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital membutuhkan tambahan biaya sebanyak Rp 466 miliar, dan Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan SDA membutuhkan tambahan biaya sebanyak Rp 387 miliar.

Bambang mencontohkan kebutuhan tambahan anggaran di Kedeputian Sarana dan Prasarana. Menurut dia, IKN perlu dana untuk membangun rumah susun untuk para pegawainya. Dana yang dibutuhkan untuk membangun 5 menara rusun diperkirakan mencapai Rp 893 miliar. "Kami belum ada pembangunan tower untuk pegawai kami sendiri," kata dia.

Tag
Share