JAMBIKORAN.COM - Gerakan Hamas menyatakan bahwa perlawanan yang dipimpin oleh sayap militer Brigade Qassam siap untuk membela warga Palestina jika terjadi operasi militer Israel di Kota Rafah, Gaza.
"Operasi militer di Rafah tidak akan mudah bagi tentara pendudukan fasis," tulis gerakan tersebut melalui Telegram.
"Perlawanan gagah berani kami, yang dipimpin oleh Brigade Qassam, sepenuhnya siap untuk melindungi rakyat kami, mengalahkan musuh ini, menggagalkan rencananya dan menggagalkan tujuannya," lanjutnya.
Media Times of Israel melaporkan pada hari sebelumnya bahwa Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mulai menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan bagian timur Rafah menjelang operasi militer yang direncanakan.
BACA JUGA:Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata di Gaza
BACA JUGA:Kemenpan RB Terus Berupaya, Perkuat Komitmen Tranformasi Digital
Militer Israel menyarankan penduduk setempat untuk pindah ke zona kemanusiaan di wilayah Al Mawasi dan Khan Younis.
Sementara itu, juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh kemudian mengatakan bahwa Palestina menyerukan kepada Pemerintah AS untuk segera bertindak guna mencegah operasi Israel di Rafah.
Sebagaimana diwartakan, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menekankan bahwa pemerintahnya tidak akan pernah menyerah pada tujuan militernya di Gaza.
Dia mengatakan penarikan mundur Israel dari Gaza berarti penyerahan diri Israel dan kemenangan besar bagi Hamas dan Iran.
Ia menegaskan bahwa Israel telah dan masih siap untuk membuat kesepakatan mengenai jeda pertempuran untuk memastikan pembebasan orang-orang Israel yang diculik.
BACA JUGA:Penumpang Motor Tewas Terlindas Truk
BACA JUGA:Serangan Udara Israel Tewaskan 22 Warga Palestina, Termasuk 10 Anak dan 5 Wanita
Israel melakukan upaya tersebut, lanjutnya, demi membebaskan 124 sandera dan kemudian akan kembali berperang.
Adapun sebelumnya Hamas sedang mempertimbangkan proposal baru untuk kesepakatan penyanderaan yang diajukan oleh Mesir yang mengharuskan pelepasan 33 sandera Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara di Jalur Gaza.