Luke Shaw Dukung Penuh Ruben Amorim, Atasi Lingkungan Toksik di Ruang Ganti Manchester United

Bek senior Manchester United, Luke Shaw.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
Jakarta - Bek senior Manchester United, Luke Shaw, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas manajer Ruben Amorim dalam membenahi atmosfer negatif yang selama ini menyelimuti ruang ganti Setan Merah.
Dalam wawancara bersama BBC pada Rabu (30/7), Shaw mengakui bahwa suasana internal klub dalam beberapa musim terakhir kerap diwarnai energi negatif. “Beberapa tahun terakhir, lingkungan di sini sangat tidak sehat. Ada banyak hal yang membuat suasana menjadi toksik,” ungkapnya.
Menurut Shaw, perubahan suasana menjadi lebih positif adalah kunci agar para pemain dapat tampil lebih bebas dan mengekspresikan diri di lapangan. Ia menilai pendekatan Amorim yang disiplin dan tanpa kompromi sebagai langkah tepat untuk mengubah dinamika tersebut.
Pelatih asal Portugal itu mengambil alih posisi manajer MU pada November 2024, dan sejak saat itu langsung menerapkan standar tinggi dalam hal kedisiplinan dan mentalitas. Beberapa keputusan kontroversial telah ia ambil, termasuk meminggirkan pemain kunci seperti Marcus Rashford—yang kini dipinjamkan ke Barcelona—dan kemungkinan hengkangnya Alejandro Garnacho.
BACA JUGA:V BTS Pamerkan Penampilan Memukau di Gym, Fisik Kekar dan Visual Menawan Bikin Fans Terpukau
BACA JUGA:Musisi Tarik Lagu dari Spotify, Sebagai Protes Investasi CEO di Industri Militer AI
“Ruben menuntut dedikasi penuh dari semua pemain. Ia sangat menekankan soal mentalitas dan tak memberi ruang untuk kelalaian,” kata Shaw.
Ia juga menegaskan bahwa para pemain senior punya peran penting untuk menjaga standar tersebut. “Kami harus mengingatkan satu sama lain agar tidak terlena. Semua harus bekerja keras.”
Musim lalu menjadi salah satu yang paling mengecewakan bagi MU, dengan finis di posisi ke-15 Liga Inggris dan kegagalan di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur. Shaw menyebut perombakan skuad musim panas ini sebagai langkah penting untuk membawa klub keluar dari krisis performa.
Meski mendukung Amorim, Shaw juga menghadapi tantangan tersendiri. Posisinya sebagai bek kiri kini tidak aman, dengan kehadiran pemain muda berbakat seperti Patrick Dorgu dan Diego Leon, serta Diogo Dalot yang kerap mengisi peran tersebut dalam formasi 3-4-2-1 andalan Amorim.
Namun, sang pelatih menegaskan bahwa Shaw tetap memiliki tempat dalam rencananya, asalkan siap berkompetisi. “Luke adalah pemain top, tetapi dia harus berjuang untuk tempatnya. Persaingan di sisi kiri sangat ketat,” ujar Amorim.
Dengan reformasi yang sedang berlangsung dan dukungan dari pemain senior seperti Shaw, Manchester United menargetkan kebangkitan di musim 2025/26 dengan menciptakan ruang ganti yang lebih sehat dan profesional. (*)