JAMBI – Meski jumlahnya tidak sebanyak biasanya, di Provinsi Jambi masih terpantau sejumalh titik panas (hotspot). Pada bulan November ini, telat terpantau sebanyak 193 hotspot yan g tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi.
Jumlah ini lebih sedikit dibanding dengan bulan sebelumnya. Curah dan intensitas hujan yang terjadi belakangan ini, menyebabkan penurunan jumlah hotspot tersebut.
Ibnu Sulistyo, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi mengatakan, pada bulan Oktober lalu, jumlah hotspot yang terpantau sebanyak lebih dari 1.000 titik.
“Ini karena sudah turun hujan dengan intesitas tinggi, sehingga lahan menjadi basah,” katanya.
Sementara, secara keseluruhan Ibnu menyebutkan, sepanjang tahun 2023 ini, Sejak januari hingga November, terdapat 4.042 hotspot yang terpantau. Diperkirakan bulan November dan awal Desember mendatang, jumlah hotspot akan terus berkurang.
Disamping itu, Ibnu juga menghimbau agar masyarakat Provinsi Jambi tetap waspada dengan kondisi cuaca saat ini, karena sebagian wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrim.
Dia menyebutkan, yang paling berpotensi adalah di wilayah Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Merangin. Intensitas hujan di tiga daerah itu, dalam satu pekan ke depan mulai terus meningkat.
“Di wilayah tersebut, dopresikdi intensitas hujan terjadi di atas 100 milimeter atau sangat lebat. Hujan lebat akan terjadi pada siang menjelang sore dan disertai angin kencang dan petir,” katanya.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada. Karena hujan tersebut membuat jarak pandang terbatas, genangan air, dan jalan menjadi licin.
Sementara untuk kabupaten kota lainnya di Provinsi Jambi, juga akan terjadi hujan. Namun, namun hujan yang turun dalam kategori ringan hingga sedang. (enn/ira)
Kategori :