Samsung Z Fold 7 Tanpa Stylus Pen

-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
Samsung tak main-main saat memperkenalkan Galaxy Z Fold 7. Setelah enam generasi, akhirnya hadir ponsel lipat yang bukan hanya lebih ramping, ringan, dan bertenaga, tapi juga berani meninggalkan warisan lama demi menyempurnakan desain. Termasuk keputusan radikal: menghapus dukungan S Pen.
Apakah itu langkah berani atau justru blunder? Harian Disway mencoba mengupasnya dari berbagai sisi. Dan yang paling penting: bagaimana Galaxy Z Fold 7 dibandingkan dengan pendahulunya, Fold 6?
Z Fold 7 datang dengan dimensi yang lebih manusiawi. Saat dilipat, ia hanya setebal 8,9 mm. Bandingkan dengan Fold 6 yang masih 12,1 mm.
Bobotnya juga turun dari 239 gram menjadi 215 gram. Untuk pengguna yang dulu mengeluhkan betapa tebal dan beratnya Fold, ini adalah kabar baik.
BACA JUGA:Menlu RI Sambut Gelombang Pengakuan Palestina oleh Negara Barat
BACA JUGA:KPK Buka Peluang Panggil Nadiem
Dengan dimensi yang semakin tipis, Z Fold 7 kini terasa lebih mirip ponsel biasa saat tertutup. Handphone itu tak lagi terasa seperti membawa dua ponsel dalam satu saku.
Salah satu kritik terbesar pada Z Fold generasi awal adalah rasio layar depan yang aneh.
Fold 6 mencoba memperbaikinya, tapi Fold 7 melangkah lebih jauh. Layar cover kini berukuran 6,5 inci dengan rasio 21:9. Nyaman digunakan tanpa harus dibuka.
Layar utama juga diperbesar menjadi 8 inci, menghilangkan under-display camera (UDC) yang sebelumnya mengganggu visual.
Sebagai gantinya, kini ada punch-hole 10 MP yang justru memberikan hasil swafoto jauh lebih tajam.
Ini mungkin peningkatan paling mencolok. Fold 6 memiliki kamera utama 50 MP.
Fold 7 naik kelas ke 200 MP—sensor yang sama seperti di Galaxy S25 Ultra. Foto malam, potret, hingga zoom kini terasa lebih detail dan profesional.
Kamera depannya pun tidak lagi kompromi. Kamera swafoto pada layar utama naik dari 4 MP (under-display) menjadi 10 MP dengan sistem punch-hole. Ini berarti video call dan swafoto tidak lagi blur atau redup.