JAMBIKORAN.COM - Para lanjut usia atau lansia rawan terkena dekubitus.
Kondisi tersebut menunjukkan luka baring merupakan kondisi ketika kulit dan jaringan di bawah kulit terluka akibat adanya tekanan dalam jangka waktu lama.
Dekubitus rentan menyerang lansia atau orang dewasa yang mengalami imobilitas sehingga lebih banyak yang terbaring di kasur.
Lokus dekubitus ini disebabkan oleh tekanan yang dikombinasikan dengan geseran serta kelembaban tinggi pada kulit.
BACA JUGA:Evakuasi Lansia dari Jurang
BACA JUGA:Sebanyak 41 Ribu Jamaah Lansia Tunaikan Ibadah Haji Tahun 2024
Kelembapan, seperti akibat keringat, inkontinensia dari urin dan feses, menyebabkan maserasi kulit.
“Jadi kulit menjadi tenang dan pasien-pasien yang mengalami inkontinensia itu berisiko terjadinya dekubitus naik 4-5 kali,” terang dr. Rinadewi Astriningrum, Sp.DVE, Supsp.DA pada konferensi pers Lifree Popok Perekat di Jakarta.
Terdapat beberapa cara merawat kulit yang bisa dilakukan untuk mencegah dekubitus.
Pasien perlu dibantu untuk mereposisi setidaknya setiap 2 jam agar tekanan pada kulit tidak terus menerus.
Hal ini juga untuk mengetahui bagaimana cara menangani mengompol dengan baik, apakah itu urine atau feses.
BACA JUGA:Makanan untuk JCH Lansia Disesuaikan dengan Kebutuhan
BACA JUGA:Makanan untuk JCH Lansia Disesuaikan dengan Kebutuhan
Pasien juga perlu menutrisi kulitnya dengan baik.
"Kulit dijaga tetap bersih dan juga terhidrasi dengan baik. Maksudnya tidak lembab secara berlebihan. Dan juga dibersihkan dengan segera dan tepat apabila BAB maupun buang air kecil."