Kevin anak tunggal --mamanya sering menengoknya ke Amerika. Di Amerika ia dipanggil Kevin, tapi di sekolahnya dipanggil Jono.
BACA JUGA:Harap Bisa Tekan Inflasi, Pj Walikota Jambi Panen Cabai dan Beri Bantuan
BACA JUGA:Sudah Ambil Langkah Penting, Pastikan Layak Dijadikan Hewan Kurban
Sekolah SMA-nya di Kolase Loyala Semarang. Sekolah swasta terbaik di Semarang. Katolik.
Mutunya bersaing ketat dengan SMA Negeri III --sekolahnya Menkeu Sri Mulyani dan Menlu Retno. Sedang Loyola adalah sekolahnya menteri ESDM dan Menhan Purnomo Yusgiantoro.
Dari Semarang Kavin langsung kuliah di kota kecil Savanah --di Georgia tapi sudah lebih dekat ke Florida. Kevin ambil mata kuliah special effect.
"Saya pikir 10 tahun kemudian special akan sangat dibutuhkan di Indonesia," ujar Kevin. Ternyata yang lebih dibutuhkan masih tim sukses.
BACA JUGA:Ancam Bangun Tenda Darurat, Buntut Polemik SDN 212 Kota Jambi
BACA JUGA:Melalui Kolaborasi Internasional, Indonesia Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja di ASEAN
Karena itu Kevin bekerja dulu di Amerika. Seperti juga Lia Sundah yang di New York, Kevin sempat masuk tim pendukung capres Ganjar Pranowo. Itu karena ia kenal Ganjar. Sesama Semarang pula. Tapi Kevin rasional. Ia sudah move on.
Maka saya ajak Kevin ke rumah drg Irawan. Ternyata ia sudah kenal. Sudah beberapa kali bertemu. Drg Irawan memang tokoh masyarakat Indonesia di Los Angeles.
Setelah berada di San Diego dan Los Angeles rasanya seperti hidup lagi. Baru terasa kembali bahwa saya lagi di Amerika.
Lima hari di perjalanan dari gurun ke gurun saya berkesimpulan: yang paling indah adalah jalur Seattle ke Clear Water, terus ke timur sampai Montana dan Wyoming. Atau jalur Utah sampai Colorado. Bukan jalur selatan yang baru saya lewati.
BACA JUGA:Ikuti Pameran Interior, Indonesia Perkenalkan Produk Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Miliki Lahan Seluas 302 Ha, Padi di Banyuasin Siap Panen
Maka kalau minggu depan Anda ke Amerika sudah tahu: jangan ikuti jejak saya minggu lalu.( Dahlan Iskan)