JAMBIKORAN.COM - Fraksi di DPRD Muaro Jambi mengkritik tata kelola Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi yang dinilai masih semrawut.
Mereka menyoroti kekurangan sarana olahraga serta kurangnya ruang terbuka hijau yang biasanya tersedia di daerah-daerah lain. Kritik ini menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap kondisi infrastruktur dan pengelolaan kota yang dianggap belum optimal. Penilaian ini disampaikan oleh dewan pada paripurna pandangan akhir fraksi DPRD Muaro Jambi. Mereka menekankan pentingnya Pemkab Muaro Jambi untuk melakukan pendataan ulang terhadap tata ruang ibu kota kabupaten yang terletak di daerah Sengeti. BACA JUGA:Polda Jambi Tangkap Kurir Narkoba Jaringan Malaysia dan Amankan 4 kg Sabu Serta 19.895 Butir Ekstasi BACA JUGA:Polda Jambi Gelar Upacara Kenaikan Pangkat Personil Polri, Sebanyak 120 Personil Polda Jambi Naik Pangkat Kritik ini mencerminkan kebutuhan akan peningkatan tata kelola dan pengembangan infrastruktur di kota tersebut. Jubir fraksi Golkar DPRD Muaro Jambi, M Ridho, dalam pandangan akhir fraksi, mengungkapkan penghargaan yang tinggi terhadap kinerja pemerintah daerah. Mereka diapresiasi karena upaya yang terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, menunjukkan komitmen dalam mengelola keuangan daerah secara efektif dan efisien untuk kesejahteraan masyarakat. Dia juga meminta agar anggaran digunakan secara tepat sasaran dan memperhatikan semua proses yang terlibat, sehingga rencana kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Namun, lanjut Ridho, penataan ibukota kabupaten belum diperhatikan secara serius oleh pemerintah. "Selayaknya ibu kota kabupaten harus nampak indah di mata dan menjadi kota layak. Baik dari sarana olahraga hingga kesediaan ruang terbuka hijau, karena hal ini sepertinya belum menjadi perhatian serius bagi kita semua,"katanya. BACA JUGA:PKB Pastikan Dukung Al Haris-Abdullah Sani di Pilgub Jambi BACA JUGA:Menko Polhukam Pastikan Layanan PDNS 2 akan Pulih Bulan Ini "Kami ingin mengingatkan kepada pemerintah kabupaten Muaro Jambi dalam hal ini Pj Bupati Muaro Jambi sebagai perwakilan pemerintah untuk memperhatikan penerangan jalan. Terutama di jalur dua,"tambahnya. "Hal itu kami sampaikan karena tata kelola wilayah ibu kota kabupaten masih semrawut, "tegas Ridho. Menurut penilaiannya, wajah Kabupaten Muaro Jambi kurang elok di mata orang luar yang melintas. "Kami rasa itu terlalu sulit untuk dituliskan karena jalur dua tidak sampai 5 km," katanya. Lebih lanjut, Ridho mengungkapkan bahwa saat memasuki Komplek Perkantoran, terasa seperti masuk ke dalam jalan perkampungan yang minim penerangan. Dia juga menyoroti keteraturan yang kurang dalam penataan kabel-kabel PLN di area tersebut. " Maka kita tegaskan agar hal ini menjadi perhatian pemerintah Muaro Jambi," pungkasnya. (*)
Kategori :