JAMBIKORAN.COM - Baku tembak yang terjadi di perbatasan Israel-Lebanon yang semakin meningkat yang bmembuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semakin prihatin.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, 5 Juli juga memperingatkan risiko “perang besar-besaran”.
“PBB sangat prihatin atas peningkatan intensitas baku tembak di Garis Biru kemarin yang berpotensi besar menyebabkan perang skala penuh,” kata Kantor Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah penyataan.
“Eskalasi bisa dan harus dihindari. Kami menegaskan kembali bahwa bahaya perhitungan yang salah, yang menyebabkan konflik secara tiba-tiba dan lebih luas adalah nyata,” katanya.
BACA JUGA:Romi Hariyanto, Jalan Terjal Menuju Kursi Gubernur Jambi
BACA JUGA:Rusia Mendukung Pengakhiran Konflik Ukraina dengan Syarat Tegas
Dalam pernyataan itu juga disebutkan solusi politik dan diplomatik menjadi “satu-satunya cara yang layak untuk ke depannya", menggarisbawahi keterlibatan antara pejabat Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) serta Koordinator Khusus PBB.
“Kami menggemakan seruan UNSCOL (Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon) dan UNIFIL yang mendesak para pihak untuk segera kembali mengakhiri permusuhan dan kembali berkomitmen pada implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006),” tulis pernyataan tersebut.
Situasi di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel semakin memanas di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel, selagi Tel Aviv melanjutkan serangan mematikannya terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.000 orang sejak 7 Oktober tahun lalu.(*)