Kepala UNRWA Desak Gencatan Senjata di Gaza Akibat Evakuasi Massal Israel

Minggu 07 Jul 2024 - 11:29 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Rizal Zebua

JAMBIKORAN.COM - Siklus pengungsian tanpa henti dan nasib warga yang terus menerus berada dalam mode bertahan hidup dan keputusasaan akibat kekejaman Israel di Jalur Gaza harus dihentikan.

Pernyataan tersebut dikeluarkan langsung oleh Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

"Berulang kali, siklus tragis yang sama, Awal pekan ini otoritas Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi warga di #Gaza yang memaksa ratusan ribu orang keluar dari Khan Younis & Rafah di selatan." tulis Philippe Lazzarini di X. 

"Perintah evakuasi ini -yang terbesar yang dikeluarkan sejak Oktober- berdampak terhadap hampir seperempat juta orang, sebagian besar dari mereka sudah mengungsi, berkali-kali, Orang-orang tidak punya tujuan." ungkapnya. 

BACA JUGA:Pemukim Israel Serang Sekolah di Desa Ibziq

BACA JUGA:Arab Saudi dan Yordania Bersatu Kirim 30 Ton Bantuan Pangan ke Gaza

"Mereka mati-matian mencari tempat aman yang sudah tidak ada, mendirikan bangunan darurat di antara reruntuhan bangunan yang dibom, Risiko persenjataan yang tidak meledak (UXO) tersebar luas." tambahnya.

Sembari menyebutkan seorang gadis berusia 9 tahun yang dilaporkan tewas akibat UXO di Khan Younis pekan lalu, dan enam anak-anak yang cedera, Lazzarini menekankan: "Risiko bagi anak-anak sangat tinggi."

"Mereka menghabiskan waktu berjam-jam mengumpulkan air dan makanan dan berjalan jauh di tengah tumpukan sampah yang terkumpul menutupi UXO," katanya.

"Tidak bisa lagi menunda yang sudah lama tertunda #Gencatan Senjata_Sekarang," tambahnya.

BACA JUGA:Dapa Lesmana/Karsten Spencer Darma Tersingkir di Perempat Final BNI Badminton Asia Junior 2024

BACA JUGA:Richie Duta Richardo Amankan Tiket Semifinal BNI Badminton Asia Junior 2024

Karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober.

Lebih dari 38 ribu warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, dengan lebih dari 87 ribu lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir sembilan bulan setelah perang Israel tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade ketat terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Kategori :