Yaitu kecil (kurang dari 30 ribu sambungan pelanggan), sedang (antara 30 ribu sampai 100 ribu), dan besar (di atas 100 ribu sambungan pelanggan).
Tirta Mayang, ujarnya, baru saja hijrah dari kategori sedang menjadi besar
“Di pulau Sumatera, Tirta Mayang Kota Jambi berada di posisi keempat setelah Medan, Palembang, dan Padang,” terangnya.
BACA JUGA:Gelandang Newcastle Sandro Tonali Terima Skorsing Akibat Perjudian
BACA JUGA:KPU RI Beralasan karena Ada Data Pribadi
“Patut dibanggakan, saat ini kita punya pelanggan jauh lebih besar daripada Kota Metropolitan Pekanbaru dan Bandar Lampung,” kata Dwike.
Ia menuturkan, pertumbuhan pelanggan paling signifikan yang dibarengi oleh peningkatan pelayanan terjadi dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Wali Kota Syarif Fasha. Jumlah 100 ribu sambungan pelanggan.
Menurut Dwike, setara dengan pelayanan untuk 500 ribu jiwa warga Kota Jambi, atau sekitar 80 persen dari total jumlah penduduk.
BACA JUGA:Cornelis Sebut Berawal dari Zoerman Manap
BACA JUGA:Jual Beras di Atas HET
“Tahun 2013, pelanggan Tirta Mayang baru di kisaran 60 ribuan, sedangkan perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1974. Dengan perhatian dan perjuangan Pak Wali Kota untuk Tirta Mayang dan masyarakat Kota Jambi,” jelasnya.
“Kita mengalami banyak kemajuan pesat yang dapat dilihat secara nyata. Semua ini, tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan akses air minum yang aman, layak, dan terjangkau bagi masyarakat Kota Jambi,” beber Dwike.
“Kami persembahkan kado 100 ribu pelanggan ini kepada Bapak Syarif Fasha menjelang akhir masa jabatan beliau sebagai Wali Kota Jambi, agar menjadi rekam jejak kemajuan yang nyata dalam sejarah pembangunan Kota Jambi,” pungkas Dwike. (*)