Jokowi Kecam Keras Aksi Pembunuhan Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh

Kamis 01 Aug 2024 - 12:09 WIB
Reporter : Fajar
Editor : Finarman WP

JAMBIKORAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang terjadi di Teheran, Iran, pada Rabu 31 Juli 2024.

Jokowi menyatakan bahwa tindakan kekerasan, termasuk pembunuhan terhadap Haniyeh di wilayah kedaulatan Iran, tidak bisa ditoleransi.

BACA JUGA:Google Luncurkan Banyak Fitur Baru untuk Maps dan Waze, Apa Saja Fiturnya?

BACA JUGA:Jonatan Christie Kecewa Setelah Tersingkir di Fase Grup Olimpiade Paris 2024

"Ya, itu adalah kekerasan dan pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi, apalagi terjadi di wilayah kedaulatan Iran," tegas Jokowi setelah membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Kamis 1 Agustus 2024. Jokowi menambahkan bahwa Indonesia mengecam keras tindakan kekerasan dan pembunuhan semacam itu.

Sebelumnya, Hamas mengonfirmasi bahwa Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu pagi akibat serangan Israel terhadap rumahnya di Teheran. Hamas menyampaikan belasungkawa dan menyebut Haniyeh sebagai tokoh besar Palestina. Ia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran yang baru pada Selasa 30 Juli 2024.

Pembunuhan ini mendapatkan kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam tindakan ini, menyebutnya sebagai aksi pengecut dan berbahaya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut pembunuhan ini sebagai tindakan keji yang melemahkan perjuangan Palestina.

Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, menyatakan bahwa ini adalah pembunuhan politik yang tidak dapat diterima dan akan meningkatkan ketegangan.

BACA JUGA:Kekalahan Dua Gim Langsung dari Lakshya Sen Hentikan Langkah Jonatan Christie di Olimpiade

BACA JUGA:Jepang dan Paraguay Amankan Tiket Perempat Final Olimpiade Paris 2024

Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengutuk pembunuhan tersebut sebagai eskalasi berbahaya dan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Sampai saat ini, Israel belum memberikan pernyataan mengenai tuduhan tersebut. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan bahwa Washington tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Sementara itu, televisi nasional Iran melaporkan bahwa penyelidikan atas insiden ini sedang berlangsung dan hasilnya akan diumumkan kepada publik. (*)

Kategori :