JAMBI - Pasca viral video di media sosial tentang seorang siswi SMAN di JAMBI yang dibawa kabur oleh ojek online, akhirnya pihak Maxim Indonesia buka suara.
Kejadian tersebut memicu perhatian publik dan respons dari berbagai pihak, termasuk Maxim Indonesia.
Arkam Suprapto, PR Specialist Maxim Indonesia, menyatakan bahwa Maxim siap membantu pihak kepolisian dalam menangani kasus ini.
"Maxim Indonesia sebagai aplikator penyedia layanan transportasi daring siap mendukung proses penyelidikan dengan memberikan bukti berupa laporan perjalanan, detail lokasi kejadian, dan informasi lainnya," ujar Arkam.
Maxim telah mengambil tindakan tegas dengan memblokir akun pengemudi yang terlibat dalam kasus ini. Selain itu, mereka bekerja sama dengan YPPSI untuk memberikan bantuan perlindungan, keselamatan, dan santunan bagi pengguna layanan yang mengalami musibah.
"Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian Maxim dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada penggunanya," tambahnya. Pengajuan santunan dapat dilakukan melalui kantor Maxim terdekat atau secara online.
Kejadian ini terjadi pada Senin, 29 Juli 2024, sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Penyengat Rendah. Korban, NB (16), warga Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, memesan ojek online Maxim saat pulang sekolah.
Namun, di tengah perjalanan, pengemudi mengarahkan sepeda motornya ke tempat sepi, merampas handphone dan uang tunai sebesar Rp80 ribu milik korban.
Menurut keterangan keluarga, pelaku mencoba menodai korban, tetapi NB melawan sehingga pelaku melukai korban di bagian pinggang dan tangan.
Korban saat ini mengalami trauma dan sedang dirawat di rumah sakit dengan luka di punggung, bibir lebam, dan luka di kedua tangan.
Wakasat Reskrim Polresta Jambi, AKP M Ilham Habibie, menjelaskan bahwa berita mengenai pemerkosaan masih dalam tahap asumsi.
"Untuk pelecehan atau pemerkosaan belum ada bukti yang kuat. Kami masih memeriksa TKP dan meminta keterangan dari para saksi," jelasnya.
Pihak kepolisian masih mengejar pelaku, RW (36), yang merupakan warga Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, dan berprofesi sebagai driver ojek online. Sementara itu, keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Jambi untuk proses hukum lebih lanjut. (*/eri/ira)