3 Contoh Studi Kasus PPG 2025, Panduan Bagi Calon Guru Profesional
Ilustrasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 --
JAMBIKORAN.COM - Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 diwajibkan menyelesaikan sejumlah tugas penting, salah satunya studi kasus.
Melalui tugas ini, peserta diminta menuliskan pengalaman nyata saat mengajar di kelas dalam bentuk esai sepanjang maksimal 500 kata.
Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menilai kemampuan peserta dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran, mencari solusi, serta melakukan refleksi profesional terhadap praktik mengajar.
Sebagai gambaran, berikut tiga contoh studi kasus PPG 2025 yang dapat dijadikan referensi, dikutip dari kanal YouTube Pak Guru Wali.
BACA JUGA:Diduga Sakit Jantung, Ramli Ditemukan Meninggal di Kebun Karet
BACA JUGA:Video Kekerasan di Jambi Beredar, Beberapa Terduga Sudah Teridentifikasi
1. Studi Kasus: Menyusun LKPD yang Efektif
Dalam pembelajaran PJOK, khususnya materi pencak silat, seorang guru membuat LKPD berisi rangkaian gerakan dasar yang harus diikuti siswa. Tujuannya agar siswa dapat memahami dan mempraktikkan gerakan dengan benar.
Namun, LKPD tersebut terlalu padat dan menuntut siswa untuk mengikuti instruksi dengan cepat, sehingga siswa dengan kemampuan berbeda mengalami kesulitan.
Untuk mengatasinya, guru menyusun ulang LKPD agar lebih runtut dan fleksibel, menyesuaikan ritme belajar setiap siswa. Hasilnya, siswa cepat tanggap membantu temannya yang lebih lambat, sementara suasana belajar menjadi lebih kolaboratif.
BACA JUGA:Tiga Alat Bedah Syaraf Sedang Diperbaiki
BACA JUGA:Wali Kota Maulana Komitmen, Terus Tingkatkan Kualitas SDM Bagi ASN
Pelajaran yang diperoleh adalah pentingnya membuat LKPD yang adaptif dan mengatur waktu praktik agar semua siswa dapat mengikuti dengan baik.
2. Studi Kasus: Mengatasi Keterbatasan Media Pembelajaran