JAMBIKORAN.COM - dr. Rini Kartika selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi mengatakan bahwa Kota Jambi mengalami lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan pada tahun 2024.
Tercatat sebanyak 424 kasus DBD, sementara pada tahun sebelumnya hanya terdapat 312 kasus dengan lima kematian.
Meskipun jumlah kasus DBD mengalami kenaikan, dr. Rini Kartika menegaskan bahwa tahun ini tidak ada laporan kematian akibat penyakit tersebut.
"Kota Jambi saat ini merupakan daerah endemis DBD, yang berarti kasusnya dapat muncul setiap saat di berbagai wilayah.
BACA JUGA:Haris-Sani Perkuat Tim Pemenangan di Bungo, Lantik 1.500 Tim
BACA JUGA:Kerusuhan Meluas di Inggris, 779 Orang Ditangkap dan Ratusan Didakwa
Namun, berkat upaya pencegahan yang intensif, kami berhasil mencegah kematian tahun ini," ujar dr. Rini, Minggu, 11 Agustus 2024.
Wilayah yang paling terdampak adalah Alambarajo dan Kota Baru, di mana jumlah kasus DBD tertinggi dilaporkan.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak Dinas Kesehatan telah menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk memberantas sarang nyamuk penyebab DBD.
Salah satu temuan penting dari survei yang dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) baru-baru ini adalah banyaknya jentik nyamuk yang ditemukan di ban-ban bekas.
BACA JUGA:Manchester City Taklukkan Manchester United Lewat Adu Penalti, Raih Gelar Community Shield 2024
"Ban-ban bekas merupakan salah satu sumber utama jentik nyamuk karena mereka sering menampung air hujan. Kami telah mengidentifikasi banyak ban bekas yang menjadi sarang jentik nyamuk." ujar dr. Rini.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk secara rutin membersihkan dan membuang ban bekas serta wadah lain yang dapat menampung air," tambah dr. Rini.
Dinas Kesehatan Kota Jambi terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan DBD.