Predator Air Menjadi Ancaman Saat Musim Banjir

Minggu 10 Dec 2023 - 18:48 WIB
Reporter : Jambi Independent
Editor : Jambi Independent

MUARASABAK - Memasuki musim penghujan seperti saat ini dan juga mendekati akhir tahun, ketinggian air sungai disejumlah wilayah di Kabupaten Tanjab Timur mulai terlihat meningkat.

Selain ancaman bencana alam, hal lain juga mulai dikhawatirkan oleh sejumlah masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir sungai.

Ini berkaitan dengan ancaman predator air yang bisa saja mengusik kenyamanan masyarakat dan juga membahayakan keselamatan masyarakat saat banjir tiba.

Seperti halnya di Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muarasabak Barat, Kabupaten Tanjab Timur. Sungai yang berada di wilayah ini terkenal dengan habitat asli buaya liar yang sudah ada sejak lama.

Lokasi itu sendiri dihuni oleh puluhan predator  air yang terkenal dengan rahang yang kuat dan juga memiliki gigi gergaji yang tajam.

Selain itu, lokasi sungai tempat habitat buaya liar ini juga berdampingan dengan pemukiman masyarakat yang berada di pinggir Sungai Teluk Dawan tersebut.

Usman, salah seorang warga setempat mengatakan, sejak beberapa minggu belakangan ini sejak kondisi air sungai mulai meningkat. Kemunculan buaya liar yang mengarah ke pemukiman masyarakat kerap terlihat.

"Baru-baru ini jugo ado anak warga sini yang sedang berada di dekat pinggir sungai hampir jadi korban terkaman buayo. Untungnyo anak itu masih biso selamat," ujarnya.

Dirinya mewakili masyarkat sekitar berharap, agar Pemkab Tanjab Timur dan pihak yang berwenang lainya bisa membangun turap di pinggir sungai yang berbatasan dengan pemukiman masyarakat.

Tujuannya, agar bisa menjadi batas pengaman saat musim banjir, yang bisa menghindari buaya liar itu semakin mendekati pemukiman masyarakat.

Terlebih, saat ini buaya liar itu seolah sudah memberikan sinyal ancaman bahaya, dengan muncul di sekitar pemukiman masyarakat ketiak memasuki sore hari.

"Takutnyo pas banjir tinggi, buayo itu biso leluasa semakin dekat dengan rumah-rumah warga. Kagek awak tidur malam, kiro guling yang ado disamping, ruponyo buayo," ucapnya sembari tersenyum.

Terpisah, Wahyu Setiawan, selaku Lurah Teluk Dawan, saat dikonfirmasi terkait hal ini menuturkan, setiap tahun, pemukiman warga yang berada di pinggir Sungai Teluk Dawan itu biasanya akan terdampak meningkatnya ketinggian air.

Oleh karena itu, ketika kondisi air sungai sudah mulai tampak meningkat, pihak kelurahan langsung berkoordinasi dengan pihak RT, RW, untuk menyampaikan imbauan kepada warga, terutama mereka yang memiliki anak kecil, agar dapat memantau dan mengawasi buah hati mereka bermain.

"Masyarkat diimbau untuk tidak terlalu mendekati kawasan pinggiran sungai, baik itu pagi, siang maupun malam hari. Karena ancaman dari serangan buaya liar ini bisa saja terjadi sewaktu-waktu kalau kita lalai," tuturnya.

Lain dari pada itu, Lurah Teluk Dawan ini juga mengingatkan kepada masyarakat setempat, agar mengurangi aktifitas di luar rumah saat Mala hari, ketika ketinggian air sudah merendam badan jalan ataupun sudah mendekati rumah mereka.

"Sama-sama kita ketahui, lokasi itu memang sareng buaya liar atau habitanya lah. Jadi kalau sudah banjir tinggi yang merendam badan jalan, itu tentu sangat bahaya kalau ada yang berjalan kaki di badan jalan itu," pungkasnya. (pan/viz)

Tags :
Kategori :

Terkait