Takluk saat tanding ulang final jujitsu, Irfan Fauzi: Jujur itu utama

Sabtu 21 Sep 2024 - 19:37 WIB
Reporter : Antara
Editor : Finarman

Deli Serdang - Jujitsan Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Irfan Fauzi menekankan bahwa kejujuran dalam pertandingan merupakan hal yang utama, seusai takluk dalam tanding ulang final jujitsu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.


"Jujur itu yang utama, pokoknya itu," ucap Irfan ketika diminta tanggapan soal harapannya terhadap wasit dalam memimpin pertandingan terutama cabang olahraga jujistu di Deli Serdang, Kamis.


Dalam final kategori fighting kelas -77 kilogram, Irfan melawan jujitsan Jawa Timur Artz Brilliant Perfecto Tanujaya. Saat final pertama dia kalah tipis atas lawanya Artz dengan skor akhir 6-5.

BACA JUGA:X-ray 1 Dancer Tampil Dengan Konsep Anime Jepang

BACA JUGA:Basket Putri SMA Xaverius 1 Koja Kandaskan SMAN 10 Kota Jambi Dengan Perolehan Skor Akhir 39-01


Tim Kalimantan Timur lalu melakukan komplain, dan hal itu diterima yang kemudian dewan juri bersama tim Jatim dan Kaltim menyepakati untuk dilakukan pertandingan ulang.


Ketika final diulang, poin Irfan sempat mengungguli lawannya, namun saat waktu pertandingan hendak berakhir yang tersisa 2 detik, nilai Irfan malah di bawah dari lawannya yakni 6-8, karena dinilai melakukan pelanggaran.


Dalam waktu yang tersisa 2 detik itu, Irfan sedang menindis Artz, namun ketika wasit meminta untuk melanjutkan kembali pertandingan, Irfan sontak berdiri dan langsung bertepuk tangan, sebagai simbol memberikan selamat kepada lawannya.


Setelah itu, Irfan nampak memberikan hormat kepada para dewan juri dan lawannya. Seusai melakukan hal itu, ia langsung keluar meninggalkan lapangan utama pertandingan. Dengan hasil itu, Artz keluar sebagai juara dengan meraih medali emas, sedangkan Irfan harus puas dengan medali perak.


Irfan pun mengklaim bahwa ketika dirinya menindis sang lawan Artz, seharusnya pemimpi pertandingan mengarahkan mereka untuk berdiri dan kembali tanding. Bukan mengganjar dirinya dengan pelanggaran sehingga membuat nilai lawannya unggul.


"Pertandingannya luar biasa tapi sayangnya memang, enggak bisa bicara lah. Waktu saya tanding ulang memang ada yang kurang pas, soalnya di aturan itu kalau di akhir tadi kalau nggak ada aktif itu diberdirikan lagi, bukan dikenakan pelanggaran," ucap Irfan.


Menurutnya, berdasarkan aturan yang ia pahami, ketika atlet berada di posisi yang saling tindis dan tidak ada pergerakan, seharusnya wasit menuntun atlet agar berdiri lalu mulai tendang dan pukul.


Meski begitu, ia mengaku menerima apa yang telah menjadi keputusan dari dewan wasit. Dirinya mengaku tidak mampu memberikan komentar lebih mendalam.
"Aturannya harus mulai berdiri lagi mulai dari pukul tendang lagi, tapi tidak dilakukan. Tapi enggak papa sih namanya pertandingan, kan gitu," ucapnya.


Irfan pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur yang menggantungkan harapan kepada dirinya untuk membawa medali emas, namun ia hanya mampu menyumbangkan medali perak.
"Untuk masyarakat Kaltim mohon maaf belum bisa membawa emas, biasanya membawa perak aja. Terima kasih dukungan semuanya," kata Irfan.


Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Pusat Dedy Triharjanto mengungkapkan alasan unggulnya atlet jujitsan Jawa Timur (Jatim) saat final tanding ulang melawan Kalimatan Timur pada Pekan Olahrga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

Kategori :

Terkini

Minggu 24 Nov 2024 - 21:04 WIB

Wanita Global

Minggu 24 Nov 2024 - 20:59 WIB

'Adu Kambing' Sopir Luka-Luka

Minggu 24 Nov 2024 - 20:57 WIB

Menunggu Penyelesaian 2 Proyek Multiyears