JAMBIKORAN.COM - Masyarakat semakin tertarik memanfaatkan layanan pinjaman online (pinjol). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan adanya peningkatan jumlah pinjaman melalui pinjol atau peer-to-peer lending (P2P).
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, menyampaikan bahwa jumlah pinjaman melalui pinjol mencapai Rp 72,03 triliun pada Agustus 2024.
Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Rp69,39 triliun.
“Pada industri fintech P2P lending outstading pembiayaan di Agustus 2024 terus meningkat menjadi 35,62 persen yoy, Juli lalu 23,97 persen yoy, nominal (Agustus 2024) Rp72,03 triliun,” ujarnya
BACA JUGA:Polres Tebo Tangani 15 Perkara Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
BACA JUGA:Tapal Batas Kabupaten Batanghari dan Muarojambi Belum Klir, Kawasan Hutan Harapan Jadi Rebutan
OJK juga mencatat bahwa kredit macet pada pinjol masih terjaga di angka 2,38 persen pada Agustus, sedikit menurun dibandingkan Juli yang mencapai 2,58 persen.
Penyebab Orang Indonesia Doyan Pinjol
Ada beberapa hal penyebab dari banyaknya antusisme orang Indonesia untuk melakukan pinjaman online atau pinjol. Berikut menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah pada tahun 2023 yang lalu:
1. Situasi Mendesak
BACA JUGA:Justin Hubner Tak Ikut Tanding, Ini Daftar Nama Pemain Timnas di Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Kenaikan Pangkat Bukan Sekedar Penghargaan, Dandim 0415 Jambi: Jadi Tantangan dan Amanah Baru
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah, menjelaskan bahwa maraknya penggunaan pinjaman online (pinjol) disebabkan oleh keadaan mendesak dan kurangnya alternatif untuk mendapatkan uang secara cepat.
“Kalau orang Indonesia banyak kasus yang berutang dikarenakan kondisi. Jadi, banyak yang berutang ya itu karena banyak orang merasa terdesak dan kondisinya mereka tidak punya alternatif, tidak punya pilihan, tidak punya tempat berutang, untuk tumpuan dia tuh nggak ada,” katanya.
Menurut Piter, ada yang berutang untuk mencari keuntungan, namun mayoritas melakukannya karena kebutuhan mendesak, dan pada saat itulah pinjol hadir menawarkan solusi.