Saat mendengar Arabika dan Robusta, apa yang ada di benak Anda? Bagi penikmat dan pecinta kopi, tentu sudah bisa membedakan kedua jenis kopi tersebut.
Jangan tertipu dengan namanya, Arabika adalah jenis kopi yang berasal dari dataran tinggi Ethiopia Barat. Kenapa namanya disebut Arabika? Kopi ini dinamakan Arabika karena pada abad ke-7, biji kopi ini dibawa sebuah daerah dataran rendah di Arab.
Umumnya jenis kopi ini tumbuh pada ketinggian sekitar 3.000-7.000 kaki di atas permukaan laut. Daerah subtropis adalah daerah yang ideal untuk kopi Arabika, karena umumnya daerah tersebut punya tanah gembur (atau tanah vulkanik), curah hujan merata, serta sinar matahari cukup, yang membuat Arabika dapat tumbuh dengan baik. Namun, Arabika adalah jenis kopi yang tidak mudah untuk dirawat. Tanaman kopinya cukup rentan terhadap hama dan penyakit.
BACA JUGA:Penderita Gerd Bisa Nikmati Kopi dengan Aman
BACA JUGA:PetroChina Jabung Terima Penghargaan untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Penanganan HIV/AIDS
Rasanya manis namun umumnya ringan saat diminum. Secangkir kopi Arabika bisa digambarkan aromatik dan kaya akan rasa. Ini sebabnya, jika Anda membeli kopi Arabika di kedai kopi, Anda dapat melihat tasting notes pada kemasannya, misalnya: floral, fruity, orange, buttery, chocolate, caramel, dan lainnya.
Berbeda dengan Arabika, kopi Robusta berasal dari Afrika Barat dan tumbuh pada dataran yang lebih rendah dan suhu lebih tinggi. Produksi kopi Robusta menyumbang sekitar 30% dari total produksi kopi di dunia, dimana Vietnam adalah negara pengekspor terbesarnya. Dari statistik, tahun 2017 dan 2018, produksi kopi Robusta di seluruh dunia mencapai sekitar 64.89 juta (standar 60kg).
Tanaman kopi Robusta jauh lebih mudah untuk ditanam dan dirawat, bahkan dapat memberikan hasil panen yang lebih banyak dibandingkan Arabika. Rahasia ketahanan tanaman kopi Robusta juga terletak pada kandungan kafein dan asam klorogeniknya yang tinggi, yang berfungsi sebagai pestisida alami untuk melindungi diri dari serangan hama dan penyakit. Hal ini juga menjadi alasan utama mengapa dari sisi harga, Robusta jauh lebih murah dibandingkan Arabika. Robusta tidak repot dan mudah sekali ditanam dibandingkan Arabika.
Umumnya, Robusta sering digambarkan sebagai kopi yang pahit atau tajam dengan karakter rasa seperti kayu dan karet. Pahit atau bitter ini berasal dari kandungan kafein yang lebih tinggi pada Robusta jika dibandingkan dengan Arabika.
Walaupun seringkali dikaitkan dengan kopi bubuk instan, kopi Robusta juga dapat dinikmati seperti layaknya menyeduh kopi Arabika menggunakan metode seduh tertentu. Beberapa jenis Robusta berkualitas tinggi, dijual dengan harga lebih tinggi karena menghasilkan rasa yang kental (deep flavour) dan krema yang bagus untuk membuat espresso. (*)