MUARATEBO - Kepolisian akhirnya menyampaikan hasil autopsi jenazah AH (13), satu santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Unit 6, Rimbo Bujang. Hasil autopsi ini dikabarkan oleh Pardamean Ritonga yang akrab disapa Bang Parda selaku pihak keluarga, pada Kamis (14/12).
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Kasat Reskrim Polres Tebo, dalam penyampaian hasil autopsi tersebut.
"Bahwa hasil autopsi yang disampaikan oleh Kapolres Tebo melalui kasat reskrim, menyampaikan kepada kita penyebab kematian almarhum bukan karena sengatan listrik. Tetapi disebabkan benda tumpul," ungkap Parda.
Pihaknya menerima hasil autopsi tersebut di Mapolres Tebo, yang diikuti oleh Salim Harahap selaku ayah korban, dan pengurus Keluarga Batak Muslim Tebo (KBMT) yang mendampingi korban sejak awal.
BACA JUGA:Serbu Gerakan Pasar Murah
BACA JUGA:Kerap Tergenang Air, Tak Ada Drainase di Sisi Jalan
Parda menjelaskan hasil autopsi tersebut menjawab rasa penasaran pihak keluarga selama ini. Hasil autopsi ini disebut sesuai dengan apa yang mereka curigai sejak awal.
Dia menerangkan bahwa pihak keluarga tetap pada posisi awal, agar kasus kematian keponakannya itu diungkap seterqang-terangnya.
Namun ia menegaskan bahwa keinginan mengungkap kasus ini tidak bermaksud untuk menyerang satu instansi.
"Kami perlu sampaikan bahwa tidak ada kami membenci siapapun dalam mengungkap kasus ini. Kami juga tidak ingin menjatuhkan satu organisasi di Kabupaten Tebo ini, tetapi hanya ingin mencari keadilan," ujarnya.
BACA JUGA: TPN Sesalkan Puluhan Spanduk Hilang saat Mahfud Md di Banten
BACA JUGA:Keluarnya Prabowo dari Oposisi Tidak Kurangi Polarisasi
Dia mengatakan, kasus ini bakal dikawal terus oleh pihak keluarga dan KBMT.
"Rasa penasaran kita sudah terjawab, tapi ingat perjalanan kasus ini masih panjang," katanya.
Sementara itu, Kapolres Tebo AKBP I Wayan Artha saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya akan membuka kasus ini dengan terang. Saat ini anggota masih terus melakukan penyelidikan sesuai dengan hasil autopsi.
“Saat ini anggota Satreskrim sudah berkoordinasi dengan tim Jaksa guna menetapkan tersangkanya,” singkatnya.
BACA JUGA:Ganjar Tampil Lebih Baik di Debat Perdana Capres
BACA JUGA:Minuman Detoks Jeruk dan Jahe untuk Menurunkan Berat Badan
Diberitakan sebelumnya, pada Selasa (14/11) sekira pukul 17.30, AH ditemukan tewas di lantai tiga atau rooftop asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin.
Berdasarkan surat keterangan kematian dari Klinik Rimbo Medical Centre, disebut akibat tersengat listrik.
Salim Harahap, ayah korban, mengungkapkan satu jam sebelum kejadian itu, dirinya dan istri masih berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan sang anak.
Ia merasa janggal dengan peristiwa itu. Sebab pihak keluarga tidak dikabari soal kematian anaknya. Selain itu ditemukan bekas luka di bagian bibir, siku tangan dan bagian kaki korban.
BACA JUGA:Timnas AMIN Imbau Masyarakat Perbanyak Informasi Rekam Jejak Capres
BACA JUGA:Tips Mencegah Bibir Kering dan Kehitaman
Kemudian, pada Senin (20/11) lalu, makam AH dibongkar untuk keperluan autopsi. Autopsi dilakukan atas persetujuan pihak keluarga dalam kepentingan pengungkapan kasus ini. (wan/enn)