JAMBI – Setelah empat bulan berturut-turut mengalami deflasi, Provinsi Jambi pada bulan Oktober lalu, mengalami inflasi sebesar 0,03 persen.
Agus Sudibyo, Kepala Badan Pusat Statistis (BPS) Provinsi Jambi mengatakan terjadinya inflasi ini, disebabkan kenaikan harga beberapa komoditas seperti daging ayam ras, bawang merah, dan harga emas perhiasan.
“Artinya, ini menjadi sinyal yang baik, daya beli masyarakat Provinsi Jambi meningkat. Tiga komoditas tersebut adalah penyumbang terbesar inflasi di Jambi,” katanya.
Agus mengatakan, untuk inflasi month to month sebesar 0,03 persen, sementara dilihat dari year on year, inflasi di Provinsi Jambi sebesar 1,84 persen.
Menurut Agus, meskipun terjadi inflasi, tapi Provinsi Jambi tidak melewati batas inflasi nasional month to month sebesar 0,08 persen.
BACA JUGA:Pikat Hati Warga Jambi
BACA JUGA:Hanya Tersisa 7 Kasus
Kalau dilihat dari tiga daerah yang menajadi lokus penghitungan inflasi di Jambi, yakni Kerinci, Bungo, dan Kota Jambi, maka Kabupaten Kerinci mengalami inflasi paling tinggi.
Untuk month to month, Kerinci mengalami inflasi 0,31, sementara pada year on year, Kerinci inflasi sebesar 3,03. Sementara itu di Bungo, secara bulan ke bulan, inflasinya 0,04 persen, dan 2,51 persen inflasi tahun ke tahun.
“Kota Jambi, inflasi kalua dilihat dari bulan ke bulan, atau month to month, sebesar 0,54 persen. Dan year on year sebesar 1,40 persen,” katanya.
Selanjutnya, Agus merincikan harga daging ayam ras, menjadi penyumbang tertinggi inflasi, sebesar 0,32 persen pada bulan ke bulan, dan 0,37 persen dilihat dari tahun ke tahun.
Kemudian, harga bawang merah yang juga mengalami kenaikan, mempengaruhi inflasi sebesar 0,08 persen secara bulan ke bulan, dan 0,21 persen pada tahun ke tahun.
BACA JUGA:KPU Muaro Jambi Mulai Lipat Kertas Surat Suara
BACA JUGA:Detroit Piston raih kemenangan kedua musim ini
“Selanjutnya harga perhisan emas yang beberapa bulan terakhir ini mengalami kenaikan, juga memberikan pengaruh cukup tinggi. Yakni 0,05 persen dilihat dari bulan ke bulan, dan 0,32 persen dilihat dari tahun ke tahun. Namun, harga cabe yang cukup stabil, berperan sebagai komoditas penahan inflasi di Jambi saat ini,” pungkasnya. (enn/zen)