Maulana-Diza Tampil Pede, HAR-Guntur Tak Mau Kalah

Rabu 13 Nov 2024 - 22:12 WIB
Reporter : Jennifer Agustia
Editor : Rizal Zebua

JAMBI – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi, Maulana-Diza, tampil percaya diri dalam debat ketiga yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi, Rabu malam (13/11/2024).

Dalam sesi debat yang berlangsung di sebuah hotel di Kota Jambi, pasangan dengan slogan “Bahagia" ini menunjukkan keunggulannya dalam menyampaikan visi dan misi yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan lingkungan yang humanis.

BACA JUGA:Pecahkan Rekor

BACA JUGA:Dangkal Dalam


Pasangan Maulana-Diza tampak sangat percaya diri menyampaikan program mereka tanpa teks, menunjukkan kedalaman pemahaman dan kesiapan mereka dalam memimpin Kota Jambi.

Dengan inovasi Kartu Bahagia, pasangan ini berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi seluruh warga Kota Jambi.

Melalui program ini, setiap warga hanya perlu menunjukkan KTP untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di kota.

Program ini bertujuan untuk mempermudah warga dalam mendapatkan perawatan medis tanpa harus repot dengan prosedur yang berbelit-belit.


"Melalui Kartu Bahagia, kami ingin memastikan bahwa semua warga Kota Jambi dapat dengan mudah mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan, tanpa hambatan administratif," ungkap Maulana dengan tegas.

Pasangan ini akan menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memberikan beasiswa bagi tenaga medis, terutama untuk peningkatan kualifikasi dokter dan perawat.

Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa seluruh tenaga kesehatan di Kota Jambi memiliki kemampuan yang memadai untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Di bidang pendidikan, Maulana-Diza menawarkan sejumlah terobosan yang bertujuan untuk mempermudah akses pendidikan bagi seluruh anak usia sekolah di Kota Jambi.

Mereka menekankan pentingnya pemerataan pendidikan, sehingga tidak ada anak yang terlewatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

 Pasangan ini juga berfokus pada digitalisasi pendidikan, untuk memastikan anak-anak di Kota Jambi memiliki akses yang setara terhadap teknologi pembelajaran.

"Digitalisasi pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Kami akan memastikan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan dengan maksimal di setiap sekolah," kata Diza, calon Wakil Walikota.

Salah satu program unggulan lainnya adalah peningkatan kualitas guru melalui sertifikasi dan pelatihan berkelanjutan.

 Maulana-Diza berencana untuk mendorong semua guru di Kota Jambi untuk mengikuti sertifikasi guna meningkatkan kualitas pengajaran dan kesejahteraan.

Selain itu, mereka juga ingin menciptakan keseimbangan antara waktu kerja guru dan waktu libur, yang memungkinkan guru juga libur saat siswa sedang libur.

"Kami juga ingin menciptakan sistem yang mendukung kesejahteraan guru. Ketika anak-anak libur, guru juga akan libur. Ada sistem piket yang terorganisir, tapi juga tetap menjaga kualitas pendidikan di sekolah," ujar Maulana.

Pasangan ini juga mengusung pendidikan inklusif sebagai bagian dari visi mereka untuk Kota Jambi.

Mereka berkomitmen untuk meningkatkan pelatihan bagi guru-guru agar dapat menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Kata mereka, tidak ada anak yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, apapun kondisi mereka.

"Guru-guru kami akan diberikan pelatihan khusus untuk menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus. Pendidikan yang inklusif adalah hak setiap anak, dan kami akan pastikan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus mendapat perhatian yang sesuai agar bisa berkembang sesuai potensi mereka," tegasnya.

Maulana-Diza juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan hidup yang sehat dan ramah bagi masyarakat.

Mereka percaya bahwa kualitas hidup warga Kota Jambi tidak hanya bergantung pada pelayanan publik dan pendidikan, tetapi juga pada lingkungan yang bersih dan hijau.

"Kami ingin mewujudkan Kota Jambi sebagai kota yang nyaman dan ramah lingkungan. Salah satu cara yang akan kami lakukan adalah dengan meningkatkan pengelolaan sampah, serta menambah ruang terbuka hijau di berbagai titik Kota Jambi, sehingga masyarakat bisa menikmati lingkungan yang lebih sehat dan asri," ujar Maulana.

Dalam debat tersebut, Maulana-Diza menegaskan bahwa untuk mewujudkan visi mereka, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.

Mereka yakin dengan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, program-program mereka akan terwujud dengan baik, dan Kota Jambi akan menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni, bekerja, dan beraktivitas.

Dengan keberanian dan kepercayaan diri yang mereka tunjukkan dalam debat ini, pasangan Maulana-Diza semakin mempertegas keseriusan mereka untuk memimpin Kota Jambi menuju masa depan yang lebih baik, dengan fokus pada kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan lingkungan yang lebih manusiawi.

Sementara itu, pasangan nomor urut 2, di pertanyaan pertama harus memaparkan mengenai sistem pelayanan kesehatan di Kota Jambi.

Akses layanan kesehatan, kualitas layanan kesehatan, dan sarana prasarana layanan kesehatan juga harus dipenuhi. HAR - Guntur ditantang memaparkan bagaimana strategi transformasi layanan kesehatan di Kota Jambi.

"Yang jelas harus memihak ke semua golongan termasuk warga miskin. Penguatan SDM, kami akan menambah tenaga kesehatan, agar merata di setiap wilayah. Mensejahterakan Nakes, dengan memastikan pembayaran intensif honor tepat waktu. Membangun kualitas yang memadai. Perbaikan infrastruktur kesehatan. Program dokter kito. Program bergerak home visit prima. Serta integrasi layanan masyarakat primer dan sekunder, antara puskesmas dan RS. Serta kolaborasi dengan Pemprov Jambi dan Pemerintah Pusat," kata HAR.

Sementara di pertanyaan ke dua, HAR - Guntur mendapat pertanyaan mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik yang baik, yang mampu menyesuaikan zaman digital saat ini.

Siswa cenderung lebih aktif dan adaptif dengan teknologi informasi. Sehingga guru dituntut bisa mengimbangi perkembangan zaman ini.

BACA JUGA:Bantah Defisit 3 Tahun Terkahir

BACA JUGA:Terancam Denda Rp100 Miliar, Gara-Gara Tampung Emas Hasil PETI


HAR - Guntur harus menjelaskan program dan kebijakan untuk meningkatkan kompetensi digital SDM tenaga pendidik di Kota Jambi.

Sementara, Andi Muhammad Guntur mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan.

"Terobosan kami, yakni kerja sama digitalisasi dengan kota besar di Indonesia dan juga luar negeri. Kota Jambi sudah bekerjasama denga Singapura. Ini untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidk. Pelatihan guru juga akan dilakukan, dengan pelatihan berkelanjutan. Hingga fasilitasi infrastruktur teknologi sekolah," pungkasnya. (Enn/Zen)

Kategori :