JAMBIKORAN.COM - Tim Pro-IDe dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEKA) Universitas Jambi (Unja) tahun 2024, menunjukkan kepedulian mereka terhadap masyarakat dengan menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah air gambut di Desa Dataran Pinang, Kecamatan Kuala Betara , Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tim yang diketuai oleh Gusvita Mefrianisa bersama dengan anggotanya Kinta Ari Kinanti, Daniel Panggabean, Rizqika Hendriyadhini, Rian Saputra, Erdiana Eka Putra, Ahmad Alfi, Nyimas Lisa Silviani, Lea Aprilyani, Dekan Manopo Sinaga, Zefri Al Buhori, Pratikto, Bagus Sajiwo, Reinaldi Hanjaya yang didampingi oleh Ir. Sarah Fiebrina Heraningsih, ST, MT, CCSME., membangun program pembangunan Teknologi Smart Filter yang fokus pada tiga bidang utama: pengembangan teknologi filter cerdas, edukasi sanitasi, dan peningkatan kapasitas masyarakat. Filter cerdas yang dikembangkan oleh tim mampu mengubah air gambut yang tidak layak konsumsi menjadi air bersih dan layak digunakan. Selain itu, tim juga memberikan edukasi kepada masyarakat desa tentang pentingnya sanitasi dan kebersihan, serta melatih mereka untuk mengoperasikan dan merawat sistem filter. “Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dengan menyediakan akses air bersih, mengurangi risiko kesehatan, dan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat,” ujar Gusvita Mefrianisa. BACA JUGA: Batas Akhir Pindah Memilih untuk Pilkada 2024: Hanya Sampai Hari Ini BACA JUGA: SAH Sambut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Beri Apresiasi Podium Sastra BWCF 13 di Jambi Program ini merupakan jawaban atas kebutuhan di Desa Dataran Pinang, di mana penggunaan udara gambut yang terkontaminasi menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi penduduk. Pendekatan inovatif yang diterapkan oleh tim HIMATEKA menawarkan solusi praktis dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini. Meski menghadapi berbagai kendala, seperti adaptasi teknologi filter ke kondisi setempat, pengadaan dana untuk material berkualitas tinggi, dan mengatasi skeptisisme masyarakat, tim HIMATEKA tetap bertekad untuk mewujudkan tujuan mereka. “Tujuan utama kami memberdayakan masyarakat untuk mengelola sumber daya air bersih mereka sendiri, mengurangi masalah kesehatan terkait sanitasi yang buruk, dan menjadikan Desa Dataran Pinang sebagai model bagi desa lain yang menghadapi tantangan serupa,” tambah Gusvita. Program ini menunjukkan kekuatan siswa untuk membuat perbedaan nyata di masyarakat. Dengan menggabungkan teknologi inovatif, keterlibatan masyarakat, dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, tim Pro-IDe HIMATEKA berupaya mewujudkan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi Desa Dataran Pinang. (*)
Kategori :