JAMBI - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jambi, Ferry Kusnaidi, menegaskan bahwa penanganan HIV di Jambi melibatkan dua jalur utama, yakni Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) dan pemerintah.
“Kita mendapatkan pendanaan dari pemerintah daerah, sehingga penanganan HIV/AIDS ini dilakukan bersama-sama dengan kabupaten/kota serta pihak swasta,” kata Ferry, Jumat (29/11).
Ia menjelaskan bahwa, pihaknya kini fokus pada fenomena Gunung Es yang mencerminkan banyaknya kasus HIV/AIDS yang belum terdeteksi.
BACA JUGA:Sri Purwaningsih: Korpri Harus Jadi Penggerak Perubahan dan Kemajuan
BACA JUGA:BPJN Jambi Imbau Pengendara Bersabar
BACA JUGA:Inovasi Digital Diskominfo Jambi Sabet Dua Penghargaan di HUT KORPRI
“Kami akan turun bersama dengan kabupaten/kota untuk memetakan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus ini,” jelasnya.
Menurutnya, pendekatan ini diperlukan agar penyebaran HIV/AIDS dapat ditekan secara efektif.
Ferry juga menekankan pentingnya peran media dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Mari rapatkan barisan untuk menangani HIV/AIDS ini. Virus ini adalah fenomena Gunung Es. Yang terlihat hanya sedikit, tetapi dampaknya bisa meluas hingga ke ribuan orang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Provinsi Jambi telah memiliki layanan khusus di RSUD Raden Mattaher.
“Kami memiliki relawan yang siap melayani masyarakat yang datang dengan sukarela. Identitas mereka akan dijaga kerahasiaannya, dan obat-obatan diberikan sesuai kebutuhan, semuanya gratis,” ungkapnya.
Ferry berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS.
“Bersama pemerintah, swasta, NGO, dan rekan-rekan media, kita perlu mengoordinasikan langkah-langkah strategis agar penanganan HIV/AIDS menjadi lebih terstruktur,” katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk bekerja bersama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Apa yang kita laksanakan nanti harus dilakukan secara bersama-sama untuk menciptakan dampak yang signifikan,” pungkasnya. (mg06/zen)