MUARABUNGO – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, harga kebutuhan pokok di Pasar Raya Rantau Ikil, Kabupaten Bungo, mulai merangkak naik. Berdasarkan hasil pantauan, rata-rata harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan sekitar 20 persen dibandingkan harga sebelumnya.
Kenaikan signifikan ini terjadi pada beberapa komoditas utama, seperti daging ayam, cabai merah, dan minyak makan. Harga ayam potong, yang sebelumnya dijual seharga Rp 30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sementara itu, harga ayam kampung turut naik dari Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 55 ribu per kilogram.
Tidak hanya itu, harga cabai merah juga mengalami lonjakan tajam. Dari harga sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram, tergantung kualitas dan lokasi penjualan. Kenaikan harga juga terjadi pada minyak makan curah. Ukuran 5 liter yang biasanya dijual seharga Rp 90 ribu, kini naik menjadi Rp 95 ribu per lima liter.
Sutri (55), seorang pedagang ayam di Pasar Raya Rantau Ikil, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini memang biasa terjadi menjelang perayaan besar.
"Ya, ada kenaikan harga daging ayam potong dan ayam kampung, naiknya hanya sekitar 20 persen dari harga biasa. Kenaikan ini dipicu oleh persiapan menyambut Natal dan Tahun Baru. Tapi stok masih aman dan lancar," ujar Sutri.
BACA JUGA:Tak Ada Target Pengunjung di Akhir Tahun
BACA JUGA:Anggota Dewan Tanjab Timur Terima Aspirasi Masyarakat Dalam Agenda Reses
Di sisi lain, para pembeli mulai merasa terbebani dengan kenaikan ini. Ipo, seorang ibu rumah tangga, mengaku cukup terkejut dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.
"Betul, Bang, harga kebutuhan pokok sudah mulai merangkak naik dari harga sebelumnya. Walau naiknya sedikit, kami juga agak kaget. Semoga harga kebutuhan tidak naik lagi menjelang Natal dan Tahun Baru," ungkap Ipo dengan harapan.
Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang momen Natal dan Tahun Baru bukanlah hal baru. Permintaan yang meningkat dan persiapan stok seringkali menjadi faktor utama. Para pedagang dan konsumen pun berharap situasi ini dapat segera terkendali agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan mereka tanpa beban berlebih. (mai/enn)