Dari Jakarta, KRI SIM-367 berlayar ke Batam, kemudian keluar dari perairan Indonesia menuju Kolombo (Sri Lanka), Salalah (Oman), kemudian masuk Terusan Suez, Port Said (Mesir), dan akhirnya tiba di Beirut, Lebanon.
BACA JUGA:Dinkes Sarolangun Berikan Pembinaan PHBS di Sekolah
BACA JUGA: Evaluasi LPPK OPD Muaro Jambi, Pj Bupati Raden Najmi Pimpin Rapat
Di Beirut, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL bakal melanjutkan tugas Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang masa tugas mereka berakhir pada awal Januari 2025. Tiap gelombang Satgas MTF yang dikirimkan oleh Indonesia ke Lebanon bakal bertugas selama setahun.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
BACA JUGA:Sekda: Stok Pangan Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
BACA JUGA:Sukses Realisasikan Keuangan Daerah, Pemkot Jambi Raih APBD AWARD Dari Kemendagri
Indonesia saat ini masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon, yaitu sebanyak 1.230 prajurit. (ANTARA)