Pelatih timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, menegaskan bahwa posisi Direktur Teknik (Dirtek) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sangat krusial untuk perkembangan sepak bola Indonesia ke depan.
Indra menyampaikan hal tersebut saat ditemui media usai memimpin sesi latihan timnas U-20 di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (15/1). "Posisi Direktur Teknik sangat penting, tapi jangan dipikir hasilnya akan terlihat dalam 10 tahun yang akan datang," ujar pelatih berusia 61 tahun itu.
Indra Sjafri sendiri pernah menjabat sebagai Dirtek PSSI selama tiga tahun, mulai Februari 2020 hingga Mei 2023, sebelum akhirnya ditunjuk menjadi pelatih timnas U-20 dengan target besar untuk membawa tim tersebut lolos ke Piala Dunia U-20 2025.
Setelah Indra, posisi Dirtek PSSI dipegang oleh Frank Wormuth, seorang pelatih asal Jerman, yang sayangnya hanya bertahan enam bulan hingga Desember 2023, bertepatan dengan selesainya Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia. Sejak kepergian Wormuth, posisi ini kosong, dan PSSI kesulitan untuk menemukan pengganti yang tepat.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa pencarian untuk mengisi posisi Dirtek sangat sulit karena tugas tersebut sangat kompleks. Tidak hanya bertanggung jawab atas pemain timnas, tetapi juga harus mampu membangun filosofi sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Indra Sjafri menambahkan bahwa ada lima kriteria penting yang harus dimiliki oleh calon Dirtek, yaitu kemampuan leadership, manajemen, penguasaan kepelatihan, pemahaman tentang sepak bola amatir, dan penguasaan dalam bidang high performance. "Itu yang harus dia kuasai, dan alhamdulillah pekerjaan itu sebenarnya saya bisa pahami, tetapi karena saya sudah di kontrak di tim nasional, saya harus bertanggung jawab dan punya kewajiban untuk menyukseskan kontrak saya," pungkasnya. (ANTARA)