Persepsi Negatif Pasar atas Pernyataan Trump Picu Penguatan Nilai Tukar Rupiah

Senin 21 Apr 2025 - 09:56 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAKARTA,JAMBIKORAN.COM - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring persepsi negatif pasar terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang meminta pemangkasan suku bunga acuan The Fed.

“Tekanan terhadap dolar AS terbaru datanya dari persepsi negatif pasar terhadap pernyataan Trump yang meminta Bank Sentral AS untuk memangkas suku bunga acuannya,” ujarnya.

Pernyataan tersebut dianggap mengintervensi tugas The Fed yang bisa berdampak buruk ke perekonomian AS.

Dalam sebuah unggahan di media sosial miliknya, Truth Social, pada 17 April 2025, Trump menyatakan antara lain bahwa "Powell’s termination cannot come fast enough!”.

Makna dari unggahan tersebut adalah Trump sangat menanti-nanti momen ketika Powell diberhentikan dari jabatannya sebagai pucuk pimpinan bank sentral AS.

BACA JUGA:Provinsi Jambi Alami Inflasi 0,32 Persen di Maret 2025, Ini Faktor Pemicunya

BACA JUGA:Anak Anggota DPRD Tanjab Barat Ditangkap, Tersandung Kasus Narkoba

Bahkan, pada hari yang sama, berbagai media internasional juga melaporkan Trump telah berkata kepada para wartawan bahwa "Saya (Trump) tidak senang dengan dia (Powell). Saya membuat dia mengetahuinya.”

Salah satu pemicu yang membuat Trump tak suka dengan Powell adalah mengenai paparan penilaian suram oleh Gubernur The Fed terhadap prospek ekonomi terhadap perombakan tarif besar-besaran Trump sejak 3 April 2025.

Selain itu, beberapa kali Trump telah mendorong Fed untuk segera menurunkan suku bunga, tetapi Powell mengatakan pihaknya masih membutuhkan "kejelasan yang lebih besar" mengenai dampak kebijakan tarif Trump sebelum melakukan tindakan apapun.

Penguatan rupiah juga dipengaruhi pelemahan dolar AS yang tertekan dampak negatif dari kenaikan tarif terhadap perekonomian AS karena kenaikan harga-harga barang konsumsi.

“Potensi penguatan ke arah Rp16.700, dengan resisten di kisaran Rp16.830,” ucap dia.

Aris melaporkan bahwa nilai tukar regional pagi ini rata-rata menguat terhadap dolar AS, sehingga rupiah pun bisa turut menguat.

BACA JUGA:Al Haris Sebut Jambi Punya SDA yang Luar Biasa

BACA JUGA: Warga Resah Limbah TPA Talang Gulo Cemari Sungai

Kategori :