Adu Kuat di Tubuh Beringin CE VS ARB Siapa Terjungkal?

Minggu 27 Apr 2025 - 18:58 WIB
Reporter : Jennifer Agustia
Editor : Jennifer Agustia

JAMBI - Tensi politik di internal Partai Golkar Provinsi Jambi makin memanas, jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Provinsi Jambi.

Pertarungan terbuka antara incumbent Ketua DPD partai Golkar Provinsi Jambi saat ini, Cek Endra yang juga anggota DPR RI yang akan kembali maju akan di tantang Ketua DPD II Golkar Tebo Agus Rubiyanto (ARB) yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tebo.

Sejumlah manuver, tarik menarik dukungan hingga saling klaim tidak terhindarkan. Hingga saat ini kubu CE mengklaim tetap mempertahankan 11 dukungan DPD Kabupaten/kota, sementara ARB cukup pede karena sudah di dukung 8 DPD II Golkar kabupaten/kota.

Pengamat politik Universitas Nurdin Hamzah, Pahrudin menilai dinamika dan naiknya tensi politik jelang pelaksanaan Musda di tubuh partai besutan Ketua Umum Bahlil Lahadalia ini di nilai hal wajar dan biasa.

BACA JUGA:Xpeng Tampilkan Teknologi Terdepan Berbasis AI di Shanghai Auto Show 2025

BACA JUGA:Pemilihan Ketua RT Serentak Sukses, Maulana : Ini adalah Kekuatan Kita Wujudkan Kampung Bahagia

"Keorganisasian di Golkar ini paling ideal karena gonjang-ganjing dimana pun, dan siapa pun pemimpinnya, partai ini tetap survive karena tidak mengandalkan figur," kata Pahrudin.

Dijelaskan Pahrudin, dinamika yang berkembang di partai ini menujukkan bahwa Golkar tidak mengandalkan satu kekuatan figur saja.

"Tapi berapapun dukungan, karena klaim ARB ada 8 DPD kabupaten/kota yang mendukung atau CE yang mengklaim sudah 11 dukungan DPD. Ini menunjukkan ada dinamika positif di Golkar, bahwa tidak didominasi satu kekuatan figur saja, dan ini harus di apresiasi. Golkar itu dari nasional sampai daerah ya begitu tidak mengandalkan figur, modelnya kaderisasi dan organisasi," ujarnya.

Namun menurut Pahrudin, kedua figur juga memliki plus minusnya masing-masing. Hal ini sangat menentukan di pelaksanaan Musda nantinya.

"Seperti CE, kalau tidak merupakan peraih suara terbanyak DPR RI itu menunjukkan beliau menjalankan fungsinya dengan baik, namun minusnya beliau sangat dominan saat itu, tapi pernah kalah di Pilgub. Sementara itu ARB nilai positifnya pernah menjadi anggota DPRD untuk berapa periode bahkan terakhir menjadi Bupati Tebo dengan kemenangan telak, namun minusnya adalah ada nama dia dalam fakta persidangan kasus ketok palu. Artinya punya catatan negatif dari sisi hukumnya. Ini sejumlah catatan yang dapat menghantarkan kedua figur ini di Golkar Provinsi, tinggal lagi bagaimana konsolidasi masing-masing di daerah maupun nasional," paparnya.

"Kedua kandidat pasti memiliki link ke pusat dengan Ketua Umum Bahlil Lahadalia atau lingkarannya, yang menentukan di sana," sambungnya.

Pahrudin menambahkan, pelaksanaan Musda Golkar yang belum terlaksana dalam waktu dekat ini akan terlalu lama bagi CE, tapi menguntungkan bagi ARB untuk konsolidasi.

"Kalau masih lama, justru menguntungkan ARB untuk lebih giat konsolidasi, tapi justru terlalu lama bagi CE. Harusnya dilakukan per hari ini. Jadi ini agak bertolak belakang," ucapnya.

Terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jambi, Cek Endra (CE) menyebut hingga saat ini belum ada jadwal terkait pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Jambi dari DPP Partai Golkar.

Kategori :