7. Taekwondo: Rp 9,3 miliar
8. Timnas Basket Putri: Rp 9,1 miliar
9. Tenis: Rp 8,6 miliar
10. Hockey: Rp 7,9 miliar
11. Kickboxing: Rp 7,9 miliar
12. Gulat: Rp 7,4 miliar
13. Pencak Silat: Rp 6,8 miliar
14. Triathlon: Rp 6,6 miliar
15. Kriket: Rp 6,6 miliar
16. Sepatu Roda: Rp 6,5 miliar
Kemenpora mengucurkan total dana pelatnas sebesar Rp 210 miliar di tahap kedua kepada 15 cabor dan NPC Indonesia. Jumlah tiap cabor itu berbeda-beda tergantung dari pengajuan dan hasil peninjauan.
Dalam tahap kedua ini, ada NPC Indonesia yang menerima dana paling besar yaitu Rp 64,5 miliar. Jumlah itu yang terbesar karena NPC membawahi 108 atlet, 47 pelatih, tiga manajer, dan 47 tenaga pendukung. Mereka tersebar dalam berbagai cabor di paragames.
Kemudian esports sebagai cabor penerima dana pelatnas yang terbanyak dengan jumlah Rp15,9 miliar. Mereka mengajukan 20 atlet, 11 pelatih, dan 7 tenaga pendukung menuju SEA Games 2025.
Esport termasuk salah satu cabor yang sukses di SEA Games 2023 Kamboja. Mereka menjadi juara umum dengan tiga emas dan dua perak. Hasil itu meningkat dari SEA Games 2021 Vietnam dengan dua emas, tiga perak, dan satu perunggu.
Jumlah terbesar berikutnya diterima oleh wushu Rp 13,4 miliar, dayung (perahu naga) Rp 11,7 miliar, karate Rp 11,1 miliar, dan bola voli Rp 10,4 miliar. Untuk perahu naga, mereka memiliki 32 atlet yang merupakan atlet terbanyak dari satu cabor.
Kemudian taekwondo Rp 9,3 miliar, timnas basket putri Rp 9,1 miliar, tenis Rp8,6 miliar, hockey Rp 7,9 miliar, kickboxing Rp 7,9 miliar, gulat Rp 7,4 miliar, pencak silat Rp 6,8 miliar, triathlon Rp 6,6 miliar, kriket Rp 6,6 miliar, dan sepatu roda Rp 6,5 miliar.