JAMBI - Kebakaran hebat terjadi di sebuah gudang yang diduga menjadi tempat penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal, Jumat (16/5) sekitar pukul 8.00. Lokasinya di Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.
Peristiwa ini menarik perhatian warga sekitar karena kobaran api yang besar dan suara ledakan yang terdengar dari lokasi.
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) segera dikerahkan ke lokasi kejadian dan tampak berjibaku memadamkan api yang melalap bangunan serta sejumlah kendaraan dan peralatan yang ada di dalam area gudang.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Siregar yang turun langsung ke lokasi menjelaskan bahwa gudang tersebut awalnya terlihat seperti bengkel mobil. Namun dari hasil penyelidikan awal, tempat tersebut diduga kuat digunakan sebagai gudang penyimpanan BBM ilegal.
BACA JUGA:Penjulanan Beras Rambe Dihentikan Sementara, Dugaan Beras Oplosan Plastik di Batanghari
BACA JUGA:Tinjau Jalan dan Panen Perdana Melon Premium, Kunjungan Gubernur Jambi ke Kabupaten Tanjab Timur
"Penyebab awal kebakaran diduga karena mobil tangki yang sedang mengisi solar meledak. Informasi sementara seperti itu," ujar Kombes Boy.
Di lokasi, polisi juga menemukan sejumlah kendaraan yang sudah dimodifikasi, diduga untuk aktivitas ilegal. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Korban jiwa nihil, alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” tambahnya.
Untuk memadamkan api yang berkorbar itu sendiri, pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, menurunkan 70 orang personel.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi Mustari Effendi memimpin langsung operasi pemadaman yang berlangsung selama hampir dua jam itu.
Kebakaran dilaporkan pertama kali oleh warga pada pukul 9.14 dan direspons cepat oleh petugas yang tiba di lokasi pukul 9.28.
Menurut keterangan warga, terdengar ledakan keras yang diduga berasal dari tumpukan drum dan tandon berisi BBM di lokasi. Api dengan cepat membesar karena gudang tersebut menyimpan bahan mudah terbakar.
Damkartan mengerahkan sembilan unit armada, termasuk enam unit armada tempur dan dua unit armada suplai, satu armada komando serta menggunakan 120.000 liter air dan 120 liter liquid foam untuk proses pemadaman.
Selimut api (fire blanket) juga digunakan untuk menyelimuti tangki minyak yang terbakar guna mencegah ledakan lanjutan.