JAKARTA - Paparan asap rokok tak hanya berdampak pada perokok aktif, tetapi juga mengancam kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Hal ini disampaikan oleh dr. S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), Sp.A, yang menegaskan bahwa zat berbahaya dalam rokok dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan memperburuk tumbuh kembang janin.
“Zat seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar yang terhirup dari rokok bisa menghambat suplai oksigen ke tubuh. Ini menyebabkan nutrisi yang dibutuhkan ibu dan janin tidak terserap maksimal,” jelas dr. Andreas.
Paparan Rokok Sebabkan Peradangan dan Kerusakan Sel
BACA JUGA:Terungkap Modus Operandi Pengedar 35 Paket Sabu yang Diamankan Polres Kerinci
BACA JUGA:Astra Otoparts Luncurkan Aspira Premio Sportivo 2, Ban Harian Bergaya Sporty
Dokter spesialis anak yang praktik di RS EMC Pekayon itu menambahkan, partikel rokok juga dapat merusak saluran pernapasan, dari hidung hingga paru-paru terdalam.
Akibatnya, muncul peradangan yang memicu gangguan kesehatan jangka panjang, termasuk pada bayi yang baru lahir.
“Jika selama kehamilan janin tidak berkembang optimal, bayi yang lahir kemungkinan memiliki berat badan rendah. Nantinya, kebutuhan nutrisinya jadi lebih berat untuk dikejar setelah lahir,” lanjutnya seperti dilansir dari ANTARA.
Risiko Jangka Panjang: Stunting dan Gizi Buruk
BACA JUGA:Polsek Tebing Tinggi Ungkap Kasus Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Jenis Sabu
BACA JUGA:Kelebihan Eco-Smart City
Selain menghambat pertumbuhan janin, paparan asap rokok juga berisiko menimbulkan stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata usianya.
Dr. Andreas mengingatkan bahwa dampak rokok bukan hanya pada individu perokok, tetapi juga membahayakan orang-orang di sekitarnya, termasuk ibu hamil dan anak-anak.
“Menjaga lingkungan bebas asap rokok adalah langkah awal untuk melindungi tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan,” tegasnya. (*)