MUARATEBO - Tingginya curah hujan di huluan Sungai Batanghari, yang melintasi Kabupaten Tebo beberapa hari belakangan ini, berdampak kepada naiknya debit air sungai.
Hal ini, mengakibatkan ratusan rumah yang tersebar di beberapa desa yang ada di kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo terendam banjir.
Wilayah yang berada disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari ini, terdampak semenjak tanggal 31 Desember 2023 kemarin
Kabid Bencana BPBD Kabupaten Tebo, Antoni Faksi ketika dikonfirmasi Selasa 02 Januari 2024, mengingatkan seluruh desa yang berada di sepanjang DAS Batanghari untuk tetap waspada terhadap naiknya debit air.
BACA JUGA:Malam Ini Jambi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, Yuk Cek Wilayah Mana Saja
BACA JUGA:TKN Minta Bawaslu Jakarta Pusat Pastikan Pemanggilan Gibran
"Saat ini akibat naiknya debit air Sungai Batanghari ada 3 desa di kecamatan VII Koto yang terendam banjir, antara lain Desa Teluk kayu putih 80 rumah, Desa Teluk lancang 160 rumah dan Desa Aur Cino 7 rumah," terang Antoni Faksi.
Dikatakannya lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo yang dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati (PJ) Bupati Tebo, Aspan langsung turun ke lokasi banjir.
"Dipimpin langsung oleh bapak PJ Bupati Tebo turun ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di tiga desa di kecamatan VII Koto," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir juga melanda Desa Teluk Lancang, Kecamatan VII Koto, sejak Minggu 31 Desember 2023 malam.
BACA JUGA:PDIP Pastikan Bansos Terus Berlanjut Tanpa Ada Politisasi
BACA JUGA: Optimis Menangkan Ganjar-Mahfud di Jambi
Selain merendam rumah warga, sejumlah akses jalan penghubung antara Kabupaten Tebo dan daerah lainnya terputus.
Salah satunya adalah ruas jalan penghubung Kabupaten Tebo dengan Kabupaten Dhamasraya di Sumatera Barat
Banjir terlihat menggenangi ruas jalan tersebut sehingga membuat akses terputus. Di beberapa tempat banjir dilaporkan mencapai ketinggian 4 meter.
Berdasarkan keterangan Camat VII, Samsir, terjangan banjir merendam hingga 26 rumah, kemungkinan jumlah akan terus bertambah mengingat debit air yang terus mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Banjir di Jalan Legok Danau Sipin Kota Jambi, Warga Rogoh Kocek untuk Titip Kendaraan
BACA JUGA:BPS Sebut Angka Inflasi Jambi di Atas Nasional Agus: Penyumbang Inflasi Terbesar Bawang Merah
Camat mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Batanghari yang mengalir dari Padang, Sumbar dan curah hujan yang cukup tinggi.
Akibatnya warga Desa Teluk Lancang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena rumah mereka dipenuhi air setinggi empat meter.
Mereka dievakuasi dengan menggunakan perahu karet. Beberapa warga yang memiliki rumah dua lantai memilih bertahan.
“Ada 26 rumah dan sejumlah sekolah yang ikut terendam,” ujar camat. Samsir mengatakan lokasi tersebut memang rawan banjir saat Sungai Batanghari meluap.
BACA JUGA:BRIN Hasilkan Ribuan Riset di Tahun 2023, Lingkungan dan Energi Jadi Prioritas Utama
BACA JUGA:Kojek dan Koja Travel Hadir
Dia mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai untuk waspada karena luapan air bisa kembali datang. (wan/zen)