Banjir Bandang Telan Kota, Bupati: 'Ini Ulah Manusia'

Hujan deras yang mengguyur Kota Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Selasa (23/9/2025), menyebabkan banjir bandang paling parah dalam sejarah wilayah tersebut. Dalam waktu dua jam, kota lumpuh total akibat genangan air yang melua--

JAMBIKORAN.COM - Hujan deras yang mengguyur Kota Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Selasa (23/9/2025), menyebabkan banjir bandang paling parah dalam sejarah wilayah tersebut.

Dalam waktu hanya dua jam, kota lumpuh total akibat genangan air yang meluas ke berbagai titik vital.

Jalan-jalan utama tak bisa dilalui, rumah warga terendam, dan fasilitas umum termasuk RSUD Raja Ampat serta Bank Papua terpaksa menghentikan layanan.

Aktivitas di sejumlah kantor pemerintahan juga ikut terhenti karena lokasi perkantoran turut terdampak banjir.

BACA JUGA:Korea Open 2025: Jonatan Christie Melaju ke Babak 16 Besar Usai Kalahkan Ng Ka Long

BACA JUGA:Demo Hari Tani Diwarnai Aksi Cor Tubuh, Simbol Perlawanan Agraria

Peristiwa ini langsung menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Raja Ampat. Bupati Orideko Burdam menyebutkan bahwa bencana kali ini adalah yang terbesar sejak berdirinya kabupaten tersebut.

"Namanya bencana alam, tapi ada juga ulah manusia. Sampah yang menutup drainase, penebangan pohon di lereng, dan pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi wilayah memperburuk situasi. Selain itu, air pasang laut juga jadi pemicu utama," ujar Orideko kepada awak media.

Ia menekankan bahwa banjir tidak hanya disebabkan oleh curah hujan ekstrem, tetapi diperparah oleh kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang tidak terkontrol.

Sistem drainase yang tersumbat sampah dan alih fungsi lahan yang tak sesuai peruntukan menjadi kombinasi mematikan saat hujan datang bersamaan dengan pasang laut tinggi.

BACA JUGA:Terekam CCTV, Pemilik Toko Gagalkan Upaya Seorang Perempuan Curi Emas di Toko Perhiasan Kuala Jambi

BACA JUGA: Sarjana Hukum Islam Punya Masa Depan Cerah, Ini Kata Hakim Agung Edi Riadi di Kampus UIN STS Jambi

Warga sekitar pun terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Tim gabungan dari BPBD, TNI/Polri, serta relawan dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan penanganan darurat.

Sementara itu, pemerintah daerah tengah menyiapkan posko pengungsian serta bantuan logistik bagi warga terdampak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan