KERINCI – Sebanyak 133 pendaki merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di puncak Gunung Kerinci yang berada pada ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut.
Pendakian ini tercatat oleh Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) sebagai bagian dari peringatan nasional yang berlangsung di alam terbuka.
Kepala BBTNKS, Haidir, dalam rilis resminya menyebutkan bahwa perayaan di puncak dilakukan secara sederhana.
Para pendaki mengibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, tanpa upacara formal karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
BACA JUGA:Meriah! Sebanyak 119 Kelompok Meriahkan Pawai Pembangunan HUT RI ke-80 di Jambi
BACA JUGA:Penurunan Bendera HUT RI ke-80 di Batang Hari Berlangsung Khidmat dan Penuh Kebanggaan
"Angin kencang menjadi kendala sehingga upacara tidak memungkinkan dilakukan secara lengkap, namun semangat nasionalisme tetap terasa kuat di sana," jelas Haidir, Senin 18 Agusutus 2025.
Jumlah pendaki yang mencapai puncak pada tanggal 17 Agustus 2025 ini telah sesuai dengan kuota resmi pendakian yang ditetapkan, belum termasuk porter dan pemandu.
Perayaan tersebut menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya hidup di pusat kota atau instansi pemerintah, tetapi juga menyala di alam liar yang merupakan bagian dari warisan nasional.
Haidir menambahkan, momen ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang membentang luas di empat provinsi: Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Jarang Dipakai? Ini Tips Merawat Motor Kamu
"Konservasi merupakan tanggung jawab kolektif yang melibatkan lintas wilayah, lintas sektor, dan lintas generasi. Alam adalah warisan bersama yang harus kita jaga," ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Balai Besar TNKS, serta Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jambi.
"Mari kita jaga alam, dan alam akan menjaga kita," tutup Haidir dengan penuh makna. (*)