Duh! Sedihnya Petani Desa Aro Menyaksikan Ratusan Keramba Ikan Hanyut Diseret Arus Sungai Batang Hari

Kamis 21 Aug 2025 - 10:27 WIB
Reporter : Subhi
Editor : Finarman

BATANGHARI, JAMBIKORAN.COM – Warga Desa Aro, RT 05, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batang Hari, dikejutkan dengan insiden hanyutnya ratusan keramba ikan milik petani setempat.

Keramba-keramba tersebut terbawa arus deras Sungai Batang Hari secara tiba-tiba.

Menurut kesaksian warga, arus sungai yang cukup kuat menjadi penyebab utama hanyutnya keramba.

Masyarakat sekitar pun berupaya keras menyelamatkan keramba-keramba tersebut dengan alat seadanya. Namun, tidak semua berhasil diselamatkan.

BACA JUGA:Mantan Bupati Cik Bur Tegaskan Tanda Tangannya Dipalsukan, Dalam Kasus Redistribusi Tanah di Hadapan Mente

BACA JUGA: Camat Sungaibahar Akan Diberi Sanksi, Buntut dari Lagu Ulang Tahun di Tengah Penampilan Drum Band

Samsuri, salah satu warga yang turut membantu proses evakuasi, mengungkapkan bahwa insiden terjadi begitu cepat dan membuat warga panik.

“Diperkirakan ada sekitar 200 keramba yang hanyut. Dari jumlah itu, hanya sekitar 150 unit yang berhasil diselamatkan. Sisanya, sekitar 50 keramba, tenggelam dan tidak bisa diselamatkan,” katanya, Kamis 21 Agustus 2025.

Ia menambahkan bahwa kejadian diduga disebabkan oleh putusnya tali seling pengikat keramba.

“Informasinya, tali pengikat terlepas dari titik pengikatan ketika air sungai sedang surut. Saat arus mendadak deras, keramba pun langsung terbawa arus,” jelas Samsuri.

BACA JUGA:Tentang Belajar, Jatuh Cinta, dan Melepaskan

BACA JUGA:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjabbar Sukses Gelar Pawai Pembangunan

Dedi, salah satu pemilik keramba, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, dari sekitar 200 keramba yang hanyut, 23 di antaranya seharusnya sudah siap dipanen.

Keramba tersebut sebagian besar berisi ikan nila, sementara lainnya masih berisi bibit ikan yang berusia beberapa bulan.

“Satu unit keramba bisa menampung sekitar 20 ribu bibit ikan, dengan usia yang bervariasi. Setiap hari kami beri pakan, dan semuanya kini hanyut atau rusak. Kalau dihitung-hitung, total kerugian bisa mencapai Rp3 miliar,” ujar Dedi.

Pascakejadian, sejumlah pihak dari pemerintah setempat dan lembaga terkait telah mengunjungi lokasi kejadian untuk memberikan dukungan moral.

BACA JUGA:Tiga Warisan Budaya Sarolangun Resmi Diakui Negara, Dari Junjung Pseko, Kue Atun, hingga Setawar Sedingin

BACA JUGA:Pemkot Jambi Perkuat Komitmen Kota Layak Anak Lewat Program 'Kampung Bahagia'

Dedi mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan dan berharap peristiwa ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para petani ikan di wilayah tersebut.

“Semoga kejadian ini membawa hikmah. Kami tetap bersemangat dan berusaha bangkit kembali,” tutupnya. (*)

Kategori :