4. Ajari siswa bijak dalam memakai gadget
Tidak semua siswa memperoleh panduan yang tepat tentang etika dan keamanan digital di rumah. Peran guru di kelas sangat membekali mereka dengan keterampilan dasar menjaga diri di dunia maya menjadi penting.
Ajarkan tindakan sederhana namun berdampak besar, seperti menjaga kerahasiaan foto pribadi dan kata sandi, berpikir dua kali sebelum membalas dengan komentar yang marah atau kasar. Selain itu, juga saat menggunakan fitur privasi guna mengontrol siapa saja yang dapat melihat atau mengomentari unggahan mereka.
Biasakan siswa keluar dari akun mereka setelah menggunakan komputer umum dan mengunci ponsel ketika berada dalam pengaturan kelompok. Langkah-langkah kecil ini mampu membantu membangun kebiasaan digital yang lebih aman dan bertanggung jawab.
5. Pantau aktivitas dan perilaku daring di kelas
Memahami bagaimana dan di mana siswa menghabiskan waktu mereka saat online di kelas menjadi langkah penting dalam mencegah terjadinya perundungan siber.
Dengan mengamati aktivitas digital mereka secara aktif, guru dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda perundungan dan meresponsnya secara tepat sebelum dampaknya meluas. Kesadaran ini bukan hanya bentuk pengawasan, namun juga bagian dari menciptakan ruang belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.
6. Persiapkan mereka
Dengan 45% anak melaporkan pernah menjadi korban perundungan siber dan 70% lainnya mengaku pernah menyaksikannya secara langsung, maka jelas bahwa ini bukan masalah sepele. Fenomena ini memerlukan perhatian serius dari para pendidik.
Sebagai guru, kamu dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan. Mulailah dengan menyusun rencana khusus untuk menangani dan mengantisipasi perundungan digital di lingkungan kelas. Dengan pendekatan yang tepat, kamu tak hanya melindungi siswa, tetapi juga membangun budaya online yang lebih aman, suportif, dan penuh empati.(*)