TEMANGGUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memfasilitasi pemilihan ketua organisasi siswa intra sekolah (OSIS) di SMA Negeri 2 Temanggung dengan menerapkan pemungutan suara secara elektronik (e-voting).
Ketua KPU Temanggung Henry Sofyan Rois di Temanggung, Senin, mengatakan dalam sistem e-voting ini pemilih hanya menunjukkan surat undangan yang kemudian diverifikasi oleh petugas. Setelah itu pemilih mendapatkan barcode yang berfungsi mengaktifkan layar pemungutan suara pada perangkat komputer tablet.
"Setelah mengaktifkan layar pemungutan itu langsung muncul gambar para calon, dan pemilih hanya tinggal memilih calonnya. Jika pilihannya tidak sesuai atau ganti pilihan, pemilih dapat menganulir dan kemudian memilih kembali," katanya.
Ia menegaskan selain proses pemungutan lebih cepat dan mudah, pemanfaatan teknologi digital ini juga meminimalisir kecurangan dalam perhitungan suara karena semua suara yang masuk secara otomatis dan sudah terekap oleh sistem.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Bekasi Bahas Pemilu Elektronik Lewat Diskusi Publik
BACA JUGA: SAH Terharu atas Usaha Presiden Prabowo Bangun Sekolah Rakyat, Ada di Tiap Kabupaten Kota
"Hasil dari kegiatan e-voting ini atau hasil pemungutan melalui voting ini bisa langsung diketahui, berbeda kalau kita manual, surat suara itu harus dihitung dulu dan hasilnya lebih lama. Kalau e-voting ini lebih cepat," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Temanggung Nadia Muna mengatakan, selain bagian dari upaya mengajak para siswa lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, juga melalui e-voting ini diharapkan dapat menciptakan pemilih pemula yang cerdas, rasional, dan bertanggung jawab.
"Di mana anak-anak ini akan belajar cara berdemokrasi secara jujur dan adil, yang tentunya akan digunakan saat mereka menghadapi demokrasi yang sebenarnya pada pemilu nanti," ujarnya.
Menurut dia, di era perkembangan teknologi ini, penerapan e-voting sangat bermanfaat bagi generasi penerus karena pemilihannya dilakukan secara digital dan tidak menggunakan kertas lagi, sehingga ini ramah lingkungan.
"Yang lebih penting itu, sistem ini juga bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas hasil pemilu, menjamin kerahasiaan pemilih, dan mendidik siswa tentang demokrasi dan literasi digital di era modern," katanya.(*/Viz)