Pedagang Keluhkan Pasar TAC Sepi

Rabu 03 Sep 2025 - 20:14 WIB
Reporter : Fengki
Editor : Jennifer Agustia

JAMBI – Pasca pandemi Covid-19, aktivitas perdagangan di Pasar TAC, Kota Jambi, mengalami penurunan signifikan. Para pedagang mengeluhkan sepinya pengunjung dan penurunan pendapatan yang drastis. Hal ini disampaikan oleh sejumlah pedagang saat Wali Kota Jambi, dr. Maulana melakukan kunjungan ke pasar tersebut, pada Selasa (3/9).

Salah satu pedagang, Lena, mengaku bahwa sejak pandemi berakhir, kondisi pasar tak kunjung pulih.

“Dulu sebelum Covid-19, dagangan masih ramai. Sekarang sepi, jauh berkurang Pasca Covid-19. Pedagang juga banyak yang tutup,” ungkap Lena. 

Ia menambahkan bahwa dalam sebulan, penghasilannya bisa jatuh hingga Rp 35.000 saat kondisi pasar benar-benar sepi.

BACA JUGA:Ada Skema Baru Pendanaan Kampung Bahagia

BACA JUGA:Kota Jambi Deflasi 0,05 Persen  

Beberapa pedagang lainnya juga menyampaikan keresahan mereka terkait kemungkinan relokasi dan pembongkaran area berdagang, mengingat mereka sudah menempati lokasi tersebut lebih kurang 10 tahun.

“Kami sudah lama di sini. Kalau dibongkar, kami mau pindah ke mana? Kami punya izin dan bayar distribusi harian,” kata Nekno.

Menanggapi keluhan pedagang, Wali Kota Jambi memastikan bahwa pasar TAC tidak akan direlokasi, melainkan akan dikembangkan agar lebih menarik dan memberikan kontribusi optimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Pasar TAC adalah aset milik Pemkot Jambi yang sangat strategis letaknya. Namun saat ini belum maksimal menyumbang PAD. Kita ingin revitalisasi dengan skema kolaborasi antara Dinas Perindag dan BUMD agar investor bisa masuk dan membenahi fasilitas pasar,” jelas Maulana.

Dia menjelaskan bahwa awalnya ada wacana untuk membangun diorama sejarah digital di atas kawasan pasar, namun setelah ditinjau, rencana tersebut dipindahkan karena keterbatasan lahan dan fasilitas parkir.

Sebagai gantinya, Pemkot Jambi berencana membangun diorama digital sejarah Jambi di eks Pasar Talang Banjar, yang saat ini kondisinya tidak terpakai dan ditumbuhi semak.

“Di lokasi tersebut, lahannya cukup luas dan strategis. Nanti di bawah diorama akan ada pusat oleh-oleh, kerajinan UMKM, dan kuliner. Pengunjung bisa menonton diorama selama satu jam lalu berbelanja produk lokal,” tambah Maulana.

Saat ini, Pemkot sedang dalam tahap penyusunan storyline untuk diorama tersebut yang dikerjakan oleh tim sejarawan dan ahli perencanaan.

“Kita ingin mengawinkan antara storyline sejarah dengan kawasan ekonomi kreatif. Jadi, diorama bukan hanya tempat edukasi tapi juga menggerakkan roda perekonomian warga,” ungkapnya.

Kategori :

Terkait

Rabu 03 Sep 2025 - 20:14 WIB

Pedagang Keluhkan Pasar TAC Sepi

Selasa 02 Sep 2025 - 18:58 WIB

Keputusan Berdasarkan Kajian Komprehensif

Sabtu 30 Aug 2025 - 19:20 WIB

1.205 PPPK Kota Jambi Segera Dilantik