Edukasi Bahasa Korea: Hati-Hati, Kata “Shibal” Itu Sangat Kasar dan Dilarang!

Rabu 17 Sep 2025 - 18:00 WIB
Reporter : Ratna Damayanti
Editor : Finarman

Fenomena ini juga diperkuat oleh tren media sosial. Tidak sedikit kreator konten Indonesia yang menggunakan kata “shibal” dengan santai, bahkan ada yang memadukannya dengan sapaan, misalnya “Shibal, annyeong.”

BACA JUGA:Viral Aksi Nyeleneh Dosen UIN Malang Pura-Pura Stroke hingga Guling di Jalan, Ada Apa?

BACA JUGA:Sejak 2018, Saham Wendy Haryanto di PT PAL Sudah Berpindah Tangan 100 Persen

Jika diterjemahkan secara harfiah, kalimat itu sama saja dengan menyapa seseorang menggunakan kata makian yang sangat tidak sopan.

Kebiasaan meniru tanpa memahami arti yang sebenarnya bisa berbahaya. Selain berpotensi menyinggung orang Korea, penggunaan kata-kata vulgar ini juga bisa merusak etika komunikasi.

Apalagi, media sosial bersifat terbuka dan bisa diakses siapa saja, termasuk anak-anak atau remaja yang belum memahami batasan bahasa.

Menurut akun TikTok @borassaem, masyarakat Indonesia sebaiknya tidak sembarangan mengadopsi kata-kata umpatan hanya karena ingin terlihat mengikuti tren atau merasa lebih “gaul”.

BACA JUGA:Viral! Aksi Bocah Penari di Pacu Jalur Bikin Heboh Dunia, Simak Sejarahnya

BACA JUGA:Terlibat Judi Online, 50 Lebih Warga Dicoret dari Daftar Penerima Bantuan PKH dan Sembako

Bahasa asing perlu dipelajari dengan bijak, agar tidak menimbulkan salah paham atau mempermalukan diri sendiri ketika berinteraksi dengan penutur asli.

Daripada menggunakan kata kasar, banyak kosakata Korea yang justru bisa dipakai dengan aman dalam percakapan sehari-hari.

Misalnya, annyeonghaseyo (halo), gomawo (terima kasih), atau saranghae (aku cinta kamu). Kata-kata tersebut lebih positif, mudah diingat, dan tentunya tidak menyinggung siapa pun.

Dengan maraknya tren budaya Korea di Indonesia, sudah seharusnya masyarakat lebih cermat dalam meniru bahasa asing.

BACA JUGA:Jurnalis di Jambi Protes dengan Aksi Bungkam Mulut, Kritik Sikap Polda

BACA JUGA:Upaya Pemerataan Akses Pendidikan, PAUD Kini Jangkau Komunitas Suku Anak Dalam di Jambi

Jangan sampai sekadar ikut-ikutan tren justru membuat salah kaprah. Menggunakan bahasa dengan tepat tidak hanya menunjukkan pemahaman budaya, tetapi juga mencerminkan sikap yang sopan dan bijak dalam berkomunikasi. (*) 

Kategori :