Mengeong adalah salah satu suara yang paling umum digunakan kucing untuk berinteraksi dengan manusia. Suara ini bisa bervariasi, mulai dari meongan panjang hingga pendek, dan biasanya digunakan untuk menyampaikan kebutuhan seperti lapar, menyapa, atau sekadar ingin perhatian.
BACA JUGA:Tundukkan Juara Bertahan, SMAN 1 Kota Jambi ke Final
BACA JUGA:Fraksi PKB DPRD Muaro Jambi Gelar Dialog Publik Bersama Forum Kades dan BPD: Aspirasi Mengalir Deras
2. Suara yang Menunjukkan Ketidaknyamanan atau Amarah
Mendesis
Saat kucing mendesis, itu artinya mereka merasa terancam atau takut. Biasanya diiringi dengan bahasa tubuh defensif seperti telinga tertarik ke belakang, mata membelalak, dan mulut terbuka menunjukkan gigi. Mendesis merupakan peringatan agar tidak mendekat.
Menggeram
BACA JUGA:Keracunan MBG Tembus 4.711 Kasus, Presiden Perintahkan BGN Lakukan Mitigasi
Geraman adalah bentuk peringatan yang lebih serius, menandakan bahwa kucing sedang marah atau terganggu. Jika mendengar suara ini, sebaiknya hindari menyentuh atau mendekati kucing, karena bisa memicu serangan.
Melolong atau Berteriak
Vokalisasi yang sangat nyaring seperti lolongan atau raungan sering disebut caterwauling. Ini biasanya terdengar saat kucing betina sedang birahi atau sebagai sinyal akan terjadinya konflik antar kucing. Suara ini menunjukkan bahwa kucing dalam kondisi tertekan atau marah.
3. Suara Saat Berburu
BACA JUGA:Mendadak Syria
BACA JUGA:Dua Warga Bajubang Ditemukan Tewas
Sebagai predator alami, kucing memiliki naluri berburu yang kuat. Saat melihat mangsa seperti burung atau tikus terutama yang tidak bisa mereka capai, seperti di balik jendela, kucing sering mengeluarkan suara khusus seperti berkicau, mengoceh, atau suara bergetar cepat.