Pemprov NTB Gelar Ritual Tolak Bala Betabeq Agar MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika Berjalan Lancar

Rabu 01 Oct 2025 - 11:45 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

LOMBOK - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan ritual adat tolak bala betabeq di kawasan Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Tradisi ini digelar sebagai bentuk doa dan harapan agar pelaksanaan ajang balap motor dunia, MotoGP 2025, dapat berjalan lancar dan aman.

Betabeq merupakan ritual adat masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok. Mereka memanjatkan doa kepada Tuhan, seraya meminta izin dan restu kepada penduduk lokal dan para leluhur 

"Setiap ingin menyelenggarakan sebuah acara harus ada restu, doa, dan dukungan masyarakat dan lingkungan. Itu kunci kesuksesan acara yang ingin kami bangun," kata Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dalam pernyataan di Mataram, Rabu.

Iqbal mengatakan pelaksanaan betabeq bisa membuat kearifan lokal semakin dikenal oleh masyarakat dunia dan menjadi bagian dari setiap kegiatan besar di NTB, seperti yang dipakai dalam penyambutan pembalap MotoGP 2025 saat tiba di Pulau Lombok.

BACA JUGA:Kemenhut Tahan Warga Jambi, Diduga Terlibat Jual Beli 106 Hektare Lahan Tahura OKH

BACA JUGA:Ajak Pemuda Jaga Pancasila Lewat Karya Nyata, Gubernur Jambi Al Haris Ingatkan Ancaman Masa Lalu

Pemrprov NTB mendorong agar ritual betabeq dalam acara besar selanjutnya harus dikemas lebih sakral, sehingga ada rasa keterlibatan dari penduduk lokal dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

"Saat pembalap datang mereka di-sembek, didoakan, agar lancar dalam berkegiatan di sini dan sekarang kami adakan pula ritual betabeq," kata Iqbal.

Tokoh adat masyarakat Sasak Lalu Muhammad Putria atau yang lebih dikenal dengan Raja Siledendeng Lombok menjelaskan betabeq dalam Bahasa Indonesia memiliki arti permisi.

Menurutnya, betabeq merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan sebagai permohonan izin kepada tuan rumah, sekaligus bentuk penghargaan kepada masyarakat setempat dalam konteks tradisi Suku Sasak di Pulau Lombok.

BACA JUGA:Miris! Orang Terdekat Jadi Pelaku 57 Kasus Kekerasan Anak di Kota Jambi karena Masalah Ekonomi

BACA JUGA:Xiaomi 15T Series Dirilis di Indonesia, Usung Kamera Canggih dan Performa Ngebut

"Nurge agung sinampure jelas artinya memohon izin kepada masyarakat, dalam hal ini Lombok sebagai tuan rumah," kata Putria.

Ajang MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai 3 Oktober sampai 5 Oktober 2025 mendatang.

Hari pertama diisi dengan Free Practice 1 untuk Moto3, Moto2, dan MotoGP, lalu dilanjutkan dengan sesi Practice untuk semua kelas. Kemudian pada hari kedua dilaksanakan Free Practice 2, babak kualifikasi, dan Sprint Race MotoGP.

Sedangkan pada hari terakhir, acara dilanjutkan dengan balapan Moto3 dan Moto2, serta acara balapan utama MotoGP. Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menargetkan jumlah penonton dalam ajang tahun ini mencapai 121 ribu orang.

BACA JUGA:Seorang Pria Viral Usai Ditilang, Balik 'Menilang' Pengendara Lain

BACA JUGA:Sabrina Chairunnisa Hapus Identitas “Mrs Corbuzier” di Instagram, Netizen Ramai Bertanya-Tanya

Direktur Operasional ITDC Troy Warokka menyampaikan gelaran MotoGP harus memberikan dampak untuk masyarakat baik secara ekonomi, sosial, dan budaya.

ITDC selaku pengelola Sirkuit Mandalika berkomitmen mengenalkan ragam budaya lokal ke seluruh dunia lewat berbagai ajang kejuaraan balapan, salah satunya MotoGP. (*)

Kategori :