Elsa Japasal Perankan Remaja Jepang Di Film Terbaru ''Where The Rainbow Ends?''

Sabtu 04 Oct 2025 - 19:09 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

Jakarta– Aktris muda berbakat Elsa Japasal kembali mencuri perhatian lewat perannya dalam film terbarunya berjudul “Where The Rainbow Ends?”. Dalam film ini, Elsa memerankan Yuka, seorang remaja keturunan Jepang yang dibesarkan di Jakarta dan melakukan perjalanan emosional ke Negeri Sakura demi menemukan jati diri dan masa lalunya.

Film berdurasi 100 menit ini digarap oleh KAN JIA Pictures dan dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2026. Tak hanya menonjolkan cerita personal yang kuat, film ini juga mengusung genre road movie drama yang menyuguhkan visual sinematik dari berbagai kota di Jepang, terutama Kota Shiga yang dipilih sebagai latar utama.

Yuka hidup bersama ibu angkatnya, Kaabun (diperankan oleh Vonny Anggraini), setelah ditinggal orang tuanya. Namun, ketikahidupnya mendadak berantakan akibat serangkaian kejadian menyakitkan, ia menemukan harapan dalam sebuah buku ilustrasi peninggalan keluarganya. Buku itu menjadi kompas bagi Yuka untuk menelusuri jejak masa lalu yang telah lama terkubur.

BACA JUGA:''Rangga & Cinta'', Kisah Cinta dan Persahabatan Remaja Dalam Balutan Musikal Segar

BACA JUGA: Kampung Nelayan Merah Putih Berdampak Positif ke Nelayan

Berbekal tekad, Yuka terbang ke Jepang untuk mencari "rumah lama" yang diyakini menyimpan jawaban atas perasaan kehilangan dan kerinduan yang selama ini ia pendam.

Dalam perjalanannya di Jepang, Yuka bertemu dengan tiga sosok yang mewarnai kisahnya:

Hye Rin (Josevanie Allestra), gadis keturunan Korea-Indonesia yang ceria namun menyimpan luka keluarga.

Arka (Bima Azriel), sahabat masa kecil Yuka yang muncul kembali membawa ketulusan dan kenangan lama.

Masato (Reon Kidera), mahasiswa kedokteran sekaligus atlet baseball yang logis namun menyimpan trauma yang mendalam.

Mereka bersama menapaki petualangan penuh emosi dan harapan, sembari membangun ikatan yang tidak hanya memperkuat kisah Yuka, tapi juga membawa penonton larut dalam pencarian yang penuh makna.

Film ini menjadi menarik karena ditangani dua sutradara dengan pendekatan berbeda namun saling melengkapi: Hendy Sukarya, dikenal lewat gaya visual yang puitis dan mampu menciptakan adegan-adegan emosional yang mendalam.

Mawan Kelana, membawa sentuhan realisme yang menjaga cerita tetap membumi dan relatable dengan keseharian.

Keduanya diharapkan dapat menghadirkan sinergi yang kuat antara keindahan visual dan kedalaman cerita.

Proses produksi dilakukan langsung di Jepang dengan dukungan WOWNAS, perusahaan berbasis di Negeri Sakura yang membantu dalam pemilihan lokasi, pemain pendukung, hingga aspek teknis. Lokasi-lokasi yang dipilih dianggap mampu menghidupkan suasana cerita dan memperkuat pesan film.

Kategori :