''Rangga & Cinta'', Kisah Cinta dan Persahabatan Remaja Dalam Balutan Musikal Segar

Para pemain film Rangga & Cinta dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta. -Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
Jakarta - Film “Rangga & Cinta” resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia hari ini. Mengusung konsep reboot dari film legendaris “Ada Apa Dengan Cinta” (AADC), karya terbaru garapan sutradara Riri Riza ini memberikan nuansa berbeda dengan format musikal yang kental, namun tetap membawa aroma nostalgia yang kuat.
Diproduksi oleh Miles Films dan diproduseri oleh Mira Lesmana, film ini turut melibatkan Nicholas Saputra dan Toto Prasetyanto dalam jajaran produser. Mira mengungkapkan bahwa keterlibatan Nicholas bertujuan mempertahankan keterikatan emosional dengan versi orisinal AADC yang sangat melekat di hati penonton Indonesia.
Meski tidak lagi dibintangi Dian Sastrowardoyo, film ini menampilkan wajah-wajah baru. Leya Princy dipercaya memerankan sosok Cinta, sementara El Putra Sarira memerankan Rangga. Geng Cinta turut dihidupkan oleh Daniella Tumiwa (Karmen), Rafly Altama (Mamet), Katyana Mawira (Milly), Kyandra Sembel (Maura), dan Jasmine Nadya (Alya).
BACA JUGA: Kampung Nelayan Merah Putih Berdampak Positif ke Nelayan
BACA JUGA:Wamentan Tekankan Kolaborasi Elemen Bangsa Untuk Swasembada Pangan
Sejak adegan pembuka, penonton langsung disuguhi koreografi energik dengan lagu “Ku Bahagia” ciptaan Melly Goeslaw, diiringi aransemen musik dari Anto Hoed. Nuansa putih abu-abu terasa kuat kala para siswa menari dan bernyanyi, membuka jalan ke alur cerita yang ringan namun penuh makna.
Meski membawa premis serupa dengan AADC—kisah cinta dan persahabatan di masa SMA—film ini tidak sekadar mengulang, tapi menyajikan cerita dalam format yang lebih kontekstual dan relatable dengan generasi sekarang.
Rangga dan Cinta kembali dipertemukan lewat buku dan puisi, medium yang dulu menyatukan mereka. Kini, lewat musik, perasaan mereka kembali terbangun—diperkuat adegan-adegan musikal yang emosional dan estetis.
Adegan photobox, interaksi lewat media sosial, hingga penggunaan musik populer masa kini membuat film ini terasa lebih kekinian tanpa menghilangkan esensi romantika masa muda yang hangat dan menggelitik.
Tak hanya fokus pada percintaan, Rangga & Cinta juga menggali dalam dinamika persahabatan geng Cinta. Setiap anggota memiliki latar belakang dan karakter unik, termasuk Alya yang digambarkan menghadapi kekerasan dalam rumah tangga.
Meski memuat isu sensitif seperti percobaan bunuh diri, sang sutradara berupaya menyajikannya dengan hati-hati agar tidak memicu trauma penonton. Alya digambarkan sebagai pribadi yang pendiam namun setia dan kuat menyimpan rahasia sahabat.
Sementara itu, aspek keluarga dalam film ini cenderung minim dieksplorasi, seperti orang tua Cinta yang jarang terlihat dalam adegan-adegan penting, menimbulkan pertanyaan tentang peran orang tua dalam kehidupan remaja.
Film ini mengandalkan kekuatan musik untuk memperkuat emosi dan membangun koneksi antar karakter. Total terdapat delapan lagu yang menjadi bagian penting dari narasi, termasuk beberapa lagu yang dinyanyikan langsung oleh para pemeran utama.
Duet Leya dan El Putra menjadi salah satu highlight film ini, dengan perpaduan vokal yang harmonis dan iringan instrumen piano yang dimainkan langsung oleh karakter Rangga. (*)