MUARABUNGO - Musim hujan yang tinggi membawa dampak serius bagi masyarakat di daerah dataran rendah, seperti yang dirasakan oleh warga RT 12 Tukum Dua Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan.
Meskipun jauh dari aliran Sungai Jujuhan, warga di sini telah menderita dampak langsung dari genangan air.
Sejak awal musim hujan, sebanyak delapan rumah di RT 12 terendam banjir dengan kedalaman mencapai satu meter.
Solihin, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa penyebab banjir ini adalah sumbatan pada salah satu gorong-gorong, yang semakin diperparah oleh intensitas hujan yang terus meningkat.
BACA JUGA:Wisata Danau Kerinci Ditutup, Dampak Banjir Parah
BACA JUGA:Bisa Turunkan Risiko Kanker, Manfaat Teh untuk Kesehatan
"Banjir yang melanda warga RT 12 ini disebabkan oleh sumbatan pada gorong-gorong. Akibatnya, terjadi genangan air yang semakin parah seiring dengan intensitas hujan yang tinggi,” bebernya.
“Gorong-gorong yang seharusnya menjadi saluran air efektif tampaknya tidak berfungsi dengan baik," kata Solihin.
Keadaan ini semakin meresahkan karena, jika tidak segera ditangani, bukan hanya rumah warga yang akan terendam. Tetapi juga Jalan Lintas Sumatera yang berada di dekatnya.
Jalan lintas tersebut, yang merupakan hasil pembukaan pada tahun 70-an, kini terancam tergenang air akibat luapan serapan gorong-gorong yang menyumbat.
BACA JUGA:5 Bahan Alami Atasi Batuk dan Flu
BACA JUGA:Cara Terbaik Jaga Kesehatan Pencernaan
Warga RT 12 telah melakukan upaya sendiri untuk mengatasi masalah ini, termasuk meminta bantuan alat berat untuk membersihkan sumbatan gorong-gorong.
Namun, mereka mengalami kesulitan karena gorong-gorong tersebut melintasi bawah Jalan Lintas Sumatera.
Pada Sabtu, 6 Januari 2024, upaya penyemprotan oleh petugas Damkar Jujuhan dilakukan, namun belum memberikan hasil yang memuaskan.