Kerinci - Pasca banjir selama satu minggu di Depati Tujuh, hingga kemarin, Jalan Kabupaten Kerinci tertutup lumpur, dan butuh penanganan cepat karena mengganggu aktivitas kendaraan yang lewat.
Jon seorang warga mengatakan, pasca bencana di Desa Lubuk Suli, sekarang timbul masalah baru. Yakni tumpukan lumpur yang sangat tebal dan mengganggu aktivitas pengendara. Tidak hanya tebal lumpur juga licin.
“Lumpur sisa banjir badan jalan dan drainase harus segera dibersihkan karena jika tidak maka saat hujan datang maka rumah warga akan mudah terkena banjir karena drainase sudah tertutup dan air tidak bisa mengalir dengan baik,” jelasnya.
Lanjutnya, pemerintah Kabupaten Kerinci harus menurunkan alat untuk pembersihan pasca banjir di Desa Lubuk Suli.
BACA JUGA:Gorong-Gorong di Sirih Sekapur Tersumbat, Sejumlah Rumah Terdampak Banjir
BACA JUGA:Wisata Danau Kerinci Ditutup, Dampak Banjir Parah
“Ini harus ada alat berat dan mobil damkar yang diturunkan ke lokasi untuk membersihkan sisa material banjir yang mengendap berupa lumpur,” katanya.
Sementara Kadis Damkar dan Pol PP Kerinci, Nazif mengatakan bahwa, beberapa waktu lalu mobil damkar sedang melakukan pembersihan di Semurup pasca banjir.
“Mobil damkar kita turun ke Semurup,” katanya.
Sebelumnya, sepekan terdampak banjir, kini warga di Desa Lubuk Suli, Kecamatan Depati Tujuh mulai bersih-bersih rumah.
BACA JUGA:Bisa Turunkan Risiko Kanker, Manfaat Teh untuk Kesehatan
BACA JUGA:5 Bahan Alami Atasi Batuk dan Flu
Banjir di sana berangsur mulai surut, Kamis 4 Januari 2024.
Dari pantauan media ini di lapangan warga terlihat mulai membersihkan sisa banjir di rumah mereka.
Nia seorang warga Lubuk Suli mengatakan, rumah mereka sudah terendam banjir sejak satu pekan yang lalu. Akibat luapan Sungai Batang Merao.