Akhir Tahun Indonesia Ditaergetkan Swasembada Beras

Sabtu 22 Nov 2025 - 18:42 WIB
Reporter : Antara
Editor : Jennifer Agustia

JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Indonesia akan mencapai swasembada pangan, khususnya beras, pada akhir Desember 2025. Kepastian itu disampaikan Amran usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11).

“Pangan kita khusus beras, insya Allah tanggal 31 Desember jam 12.00 WIB, kalau tidak ada aral melintang, Indonesia swasembada pangan. Tinggal 30–40 hari ke depan,” ujar Amran.

Amran menjelaskan, target swasembada tersebut awalnya diproyeksikan tercapai dalam empat tahun, kemudian dipercepat menjadi tiga tahun, dan kini hanya satu tahun berkat dukungan regulasi serta pembiayaan baru di sektor pertanian. Percepatan itu, kata dia, merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Selain fokus pada produksi beras, Kementerian Pertanian juga akan memperkuat sektor peternakan rakyat di sisi hulu. Langkah tersebut mencakup pembangunan pabrik pakan dan fasilitas produksi day old chicks (DOC) untuk menjaga stabilitas harga pakan, vaksin, serta obat-obatan bagi peternak.

BACA JUGA:DJP Kantongi Rp 11,48 T dari Pengemplang Pajak

BACA JUGA:Pengalaman Berat Adul di Dunia Komedi: Cedera Serius hingga Harus Dirawat di Rumah Sakit

“Kami ingin memproduksi DOC untuk rakyat agar harga pakan, vaksin, dan obat-obatan stabil. Ini untuk menjaga 3,7 juta peternak di Indonesia,” kata Amran.

Pemerintah turut menyiapkan kebijakan harga pokok penjualan (HPP) dan rencana penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk pakan. Fasilitas pabrik pakan akan dibangun di 12 lokasi pada tahap pertama dan 18 lokasi pada tahap kedua, dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp20 triliun.

“Ini dibangun untuk peternak-peternak kecil, untuk mendukung mereka,” tegasnya.

Amran mengungkapkan bahwa produksi beras nasional telah menunjukkan lonjakan signifikan sepanjang 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi per 9 Oktober 2025 mencapai 33,1 juta ton. Hingga akhir tahun, produksi diperkirakan mencapai 34 juta ton, meningkat dari 30 juta ton pada 2024.

Menurut Amran, peningkatan produksi tersebut merupakan rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia dan dipengaruhi oleh sejumlah perbaikan fundamental, termasuk distribusi pupuk langsung ke petani, perbaikan jaringan irigasi, distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan), penyederhanaan regulasi, serta percepatan cetak sawah baru di berbagai daerah.

Dengan peningkatan produksi yang signifikan dan percepatan pembangunan sektor hulu, pemerintah optimistis target swasembada beras dapat tercapai sesuai jadwal. (*)

 

Kategori :